Ilustrasi. Gibran Rakabuming Raka. (Ist)

Gibran Rakabuming Raka Blusukan Bertemu Seniman Lukis

Loading

SOLO (Independensi.com) – Bakal Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menggelar blusukan bertemu dengan para seniman di kawasan Pujasari Sriwedari, Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (14/1).

Gibran blusukan dengan menggunakan kaus putih dan celana joger hitam.

Ia berkesempatan untuk melihat kondisi kawasan Pujasari yang menjadi lokasi seniman lukis di Sriwedari tersebut.

Kawasan yang berlokasi di pusat kota tersebut nampak tak terawat, beberapa bangunan dan kios terlihat tetutup. Bahkan atap bangunan juga banyak yang sudah rapuh.

“Hari ini kita ketemu dengan komunitas pelukis Pujasari Sriwedari. Beliau-beliau menyampaikan di Solo belum ada galeri yang bisa memfasilitasi mereka untuk bisa menampilkan karya-karyanya. Dan juga ada masukan-masukannya bagus lainnya,” ujar Gibran.

 

Nampaknya Gibran mengetahui jika kawasan Pujasari menjadi salah satu kawasan yang disengketakan oleh ahli waris. Namun, ia berjanji akan melanjutkan program dari Wali Kota Solo saat ini yakni FX Hadi Rudyatmo untuk melakukan revitalisasi kawasan Pujasari.

Menurut Gibran, Wali Kota saat ini sudah memiliki grand desain penataan kawasan Pujasari yang bagus dan harus direalisasikan pembangunannya.

“Sudah tahu. Nanti kita pelajari lagi. Ini sudah ada masterplan dari pak Rudy. Saya kira beliau sudah bisa menyelesaikan. Kita tunggu saja nanti masjidnya jadi, gedung wayang orangnya jadi. Pasti sudah ada solusinya. Nanti saya cek lagi juga,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gibran sempat diminta untuk menorehkan garis lukisan akar pohon pada lukisan yang bergambar tower Pujasari karya Indi Hariyadi. Lukisan asari tersebut menggambarkan bangunan yang sudah lama tidak diurus dan ditumbuhi oleh akar pohon.

Menurut Indi, Gibran melukiskan goresan warna merah yang memiliki makna. Dimana Gibran memberikan goresan akar pada tower yang sebelumnya dipikirkannya.

“Saya raya dia (Gibran.red) punya nilai seni sih, dengan menggoreskan akar karena akar di tower itu punya riwayat dan makna yang mempengaruhi karya saya,” ungkap pria yang sudah melukis sejak tahun 1992 tersebut.