JAKARTA (Independensi.com) – Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung, mengatakan pemerintah saat ini fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Itu, lanjutnya, dibuktikan secara masif anggaran dipersiapkan seperti untuk kartu pra kerja yang sebentar lagi akan diluncurkan. Namun, ujarnya, yang paling mendasar adalah tata cara pendidikan sehingga fokusnya adalah membangun manusianya.
Hal tersebut diungkapkannya saat memberikan kuliah umum, sekaligus menjadi penguji pada ujian akhir disertasi Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa di Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, Sabtu (8/2).
“Kita sedih melihat anak-cucu kita yang sekolah membawa tas penuh dengan semua buku yang sangat berat. Mereka kehilangan kegembiraan, tidak ada wajah optimisme, mau berangkat sekolah selalu terburu-buru karena buku dan tugasnya begitu banyak,” ujar Seskab.
Dalam diskusi di Sidang Kabinet Paripurna, akan dilakukan perubahan yang sangat mendasar, menurut Seskab, tidak lagi semuanya dijejali dengan ilmu-ilmu yang ketika masa kuliah ilmu itu tidak digunakan.
“Harus didekatkan dengan industri, diberikan kesempatan untuk magang selama 3-4 semester. Mudah-mudahan perubahan ini bisa diaplikasikan,” tambah Seskab.
Anak-anak dan cucu-cucu di masa depan, menurut Seskab, tidak boleh lagi dibebani mata pelajaran yang begitu banyak. Kalau belajar dari bangsa-bangsa besar yang berhasil, sambung Seskab, mata pelajaran dasarnya tidak pernah lebih dari lima.
“Bahkan di Jepang, sampai SD lebih banyak digali tentang budaya, matematika, bahasa, sopan santun. Termasuk di Norwegia yang pendidikannya terbaik di dunia, tidak seperti kita,” kata Mas Pram, panggilan akrab Pramono Anung.