JAKARTA (Independensi.com) – Pemerintah saat ini tengah melakukan evakuasi terhadap 69 orang yang terdiri dari 67 laki-laki dan 2 orang perempuan WNI ABK Kapal Diamond Princess yang berada di perairan Yokohama, Jepang dan saat ini tengah menuju Pulau Sebaru Kecil setelah dijemput dengan Pesawat Garuda Indonesia.
Pesawat penjemput WNI ABK diperkirakan telah tiba di Bandar Udara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Minggu (1/3) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan pemilihan Bandara Kertajati atas persetujuan Presiden dan masukan dari Panglima TNI.
Muhadjir menjelaskan, sesaat setelah pesawat penjemput tiba di bandara nantinya WNI ABK akan langsung dievakuasi ke Pulau Sebaru Kecil dengan menggunakan KRI dr. Soeharso-990 melalui Pelabuhan PLTU Indramayu.
Perjalanan dari Bandara Kertajati menuju Pelabuhan PLTU Indramayu menggunakan 5 bus RSPAD Gatot Subroto yang telah disemprotkan disinfektan agar steril.
“Selanjutnya mereka akan dievakuasi dengan menggunakan KRI Soeharso melalui pelabuhan PLN Indramayu dan sambil menunggu verifikasi tes PCR (Polymerase Chain Reaction) yang dilakukan pusat laboratorium penyakit dan infeksi dari Kemenkes,” terang Muhadjir dalam konferensi pers terkait pemulangan WNI ABK Diamond Princess, di Bandara Kertajati, Majalengka, Minggu (1/3).
Untuk diketahui, proses evakuasi bagi WNI ABK Diamond Princess dilakukan di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, lokasi yang sama dengan evakuasi WNI ABK World Dream.
Evakuasi dilakukan dengan tujuan untuk menjalani proses observasi dari virus Corona (Covid-19). Sebelumnya 8 orang WNI ABK Diamond Princess telah dinyatakan positif terjangkit Covid-19.
Saat ini delapan WNI tersebut tengah dirawat intensif oleh otoritas Jepang. Muhadjir menegaskan, WNI ABK Diamond Princess yang dipulangkan ke Indonesia dalam keadaan sehat terbukti dengan adanya sertifikat sehat dari otoritas Jepang.
“Karena kalau dia tidak sehat tak boleh dievakuasi,” tegasnya. “Namun demikian kita akan mencermati lagi dan harus dengan segala kehati-hatian. Maka nanti mereka akan dites ulang oleh pihak Kemenkes,” lanjut Muhadjir.
Agar proses evakuasi berjalan lancar, pemerintah mengutamakan kecermatan, kehati-hatian, dan keselamatan sehingga proses evakuasi akan ditangani dengan mengikuti prosedur kesehatan yang ada.
Muhadjir mengatakan agar proses evakuasi ini lancar perlu kerja sama semua pihak terkait yakni: TNI, Polri, Kemenkes, Kemenhub, Kemenlu, Kemendagri, PLN serta Pemda dan masyarakat Kabupaten Majalengka dan Indramayu.
“Mudah-mudahan semuanya lancar dan ini suatu kerja kita bersama-sama. Atas nama pemerintah saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses evakuasi ini,” tutup Muhadjir.