BANDUNG (IndependensI.com) – Sekitar 300 orang massa yang terdiri dari Catur Media Kreasi, Aliansi Muda Peduli Indonesia, (AMPI), Himpunan Cendekia Muda Indonesia (HICMI), Viking Gerbang dan Viking Kampus penuhi Terminal Peti Kemas Gedebage, Kecamatan Cinambo, Kota Bandung, pada Senin (16/03).
Hadir juga dalam gelaran tersebut, penasehat Viking Kampus, Samsi, Sekjen HICMI, Marsel dan Waketum HICMI, Rifky serta tokoh Bandung Suppoter Alliance, Kamal.
Mereka kampanyekan masyarakat Kota Bandung agar tidak panik dan takut dalam menghadapi berkembangnya virus corona.
Tokoh Bandung Suppoter Alliance, Kamal mengatakan acara ini digelar dalam rangka pembuktian kepada pemerintah bahwa pemuda Bandung tidak takut dengan berkembangnya virus Covid-19.
“Kami sebagai pemuda kota Bandung tidak takut dengan berkembangnya virus corona dikarenakan tidak adanya bukti kuat mengenai orang-orang indonesia yang positif mengidap corona,” kata dia, saat gelaran yang bertema fight the outbreaks tersebut.
Dijelaskan Kamal, ia bersama pemuda yang ada di Bandung mengajak masyarakat agar bersikap tenang dalam menghadapi virus Covid-19 ini.
“Tujuan kami mengadakan kegiatan tersebut yaitu agar masyarakat kota Bandung tidak panik dan takut dalam menghadapi berkembangnya isu virus corona atau Covid-19,” kata dia.
Pihaknya menuntut kepada Pemerintah agar bergerak cepat dalam menghadapi virus Corona yang sedang ramai ini.
“Kami menuntut kepada Pemerintah agar bergerak cepat tanggap menghadapi berkembangnya Covid-19 dan tidak membuat panik masyarakat khusunya di kota Bandung,” paparnya.
Kamal berharap khususnya kepada masyarakat Bandung agar bijak dalam menyikapi perkembangan corona ini.
“Kami harap agar masyarakat dapat menyikapi dengan bijak setiap perkembangan yang terjadi. Waspada boleh tetapi jangan panik dan takut,” jelasnya.
Hal senada dikatakan, perwakilan Aliansi Muda Peduli Indonesia, Rifky Ramawandi. Dia berharap agar negara tercinta Indonesia terbebas dari virus Corona.
“Kami berharap kedapan ingin agar masyarakat lebih sehat, dan Indonesia secara luas bebas dari virus ini,” kata dia.
Ia menjelaskan acara kemarin dimaksudkan agar masyarakat tidak panik dalam menghadapi ancaman corona. Acara dibuat dengan target pengunjung anak-anak muda (millenial) yang memang minim resiko terkena corona.
Acara tersebut digelar tidak lain untuk mengedukasi masyarakat khususnya anak muda agar tetap menjaga pola hidup sehat serta menjaga kebersihan dan hal lain yang diperlukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Bukan berarti harus overprotected (berlebihan) sehingga kita yang seharusnya berkegiatan positif menjadi terhenti dan saling curiga mencurigai, dan setelah 2 minggu seperti anjuran pemerintah atau sampai pengumuman korban corona berkurang,” pungkasnya.
“Maka kami selaku penggagas acara akan melaksanakan lagi acara serupa sebagai ikhtisar dari acara yang kemarin kita buat intinya, kami akan terus mengedukasi masyarakat dengan segala sumber daya yang kami miliki,” tandasnya. (Chs)