Posting di Facebook

Keluyuran, Istri Minta Gubernur Karantina Suaminya

Loading

PUTUSSIBAU (Independensi.com) – Seorang istri yang tidak disebutkan namanya meminta bantuan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji (Bang Midji) untuk mengkarantina suaminya, karena tidak bisa menghentikan kebiasaan buruknya, selalu nongkrong di warung kopi.

Permintaan istri, karena kebiasaan suaminya itu sangat rentan terhadap penularan Coronavirus Disease-19 (Covid-19) pada saat Indonesia dinyatakan status darurat Covid-19, dalam pekan ini, sebagaimana diposting akun facebook: Bang Midji, Kamis pagi, 19 Maret 2020.

Menurut Bang Midji, seorang istri mengaku sudah jengkel dengan tabiat buruk suami yang tidak memperhitungkan kesehatan keluarga.

Si istri, menurut postingan Bang Midji, mengaku awalnya tidak msu bukakan pintu, saat suaminya pulang larut malam sehabis nongkrong di warung kopi.

Saat pintu dibuka, si istri lakukan gerakan boikot, tidak mau tidur bersama suami karena takut tertular Covid-19.

Bang Midji mendukung langkah di istri, sambil menyarankan supaya suaminya dikarantina selama 28 hari.

Sementara itu, Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Drijarkara, Jakarta, Prof Dr Pastor Mudji Sutrisno SJ, mengatakan, Anda tidak perlu menjadi Presiden RI untuk membantu perjuangan bangsa melawan wabah covid-19.

“Anda bahkan tidak perlu menjadi Tuhan untuk menunjukkan kuasa pada alam semesta raya ini agar bebas dari wabah Covid-19,” kata Mudji.

Menurut Mudji, Anda cukup menjadi diri sendiri. Sebab Anda adalah Presiden bagi seluruh sel-sel dalam diri Anda. JIWA Anda adalah percikan Tuhan di semesta kecil tubuh ini.

Kuasa terbesar itu sedang ada bersama Anda saat ini. Itulah kuasa pikiran. Berkah keajaiban dari semesta ini.

Anda, ujar Mudji, bisa membantu negeri, bisa membantu dunia dengan kuasa ajaib pikiran itu. Tapi jadilah Presiden bagi pikiran Anda. Perintahkan pikiran Anda untuk tetap tenang dan waspada.

Perintahkan pikiran Anda agar Menteri Komunikasi (bibir) tidak mengeluarkan kata-kata yang negatif, berisi ketakutan, kecemasan dan ketiadaan harapan.

Kemudian, gunakan pikiran Anda untuk mengalirkan kuasa doa kesembuhan dan keselamatan bagi negeri dan dunia. Jika seluruh bangsa melantunkan doa positif dan kebaikan bagi negeri, maka semua akan mudah berlalu.

Kemudian, gunakan pikiran ajaib kita untuk melakukan tindakan sederhana: mengikuti arahan pemerintah dengan disiplin. Itu saja.

Setelah itu, gunakan kekuatan pikiran Anda untuk membayangkan hal-hal baik akan dan terjadi di negeri ini, di bumi ini.

“Duduklah dalam meditasi. Rasakan diri Anda pergi ke angkasa untuk mengambil energi cahaya kesembuhan bagi negeri, bagi bumi. Lalu bayangkan Anda membawa kecerahan cahaya penyembuhan itu kembali ke bumi, menerangi bumi dari kegelapan oleh petaka ini,” ujar Mudji.

Negeri dan bumi ini telah memberikan banyak kehidupan bagi Anda dan bagi kita. Saatnya kita melakukan hal terbaik baginya dengan keajaiban pikiran kita.

“You can change the world. You can change the world. You can. Because you are amazing. You are spiritual being in human body. Do something for your country, for your mother earth,” kata Mudji. (Aju)