JAKARTA (Independensi.com) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih mencatat bencana hidrometeorologi masih melanda beberapa wilayah Indonesia hingga akhir April 2020. Banjir dan longsor terjadi di beberapa titik wilayah Aceh, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Timur dan DKI Jakarta.
Banjir terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada Selasa lalu (28/4/2020). Bencana ini mengakibatkan 2.000 KK terdampak.
Hujan dengan intensitas tinggi menjadi salah satu faktor pemicu banjir yang merendam rumah dan fasilitas umum lain. Meskipun berangsur surut, tinggi muka air masih berada pada 50 cm pada Rabu, 29 April 2020.
Bencana yang sama terjadi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Genangan yang merendam 294 hektar sawah teridentifikasi di Desa Bojong, Kecamatan Kayuwangetan. Meskipun terdampak banjir, warga tetap bertahan di rumah masing-masing. TIdak ada korban jiwa akibat bencana ini.
“Masih di wilayah Kabupaten Cilacap, tanah longsor terjadi di Desa Dondong, Kecamatan Kasugihan. BPBD setempat melaporkan panjang longsoran mencapai 8 meter. Longsor ini terjadi di wilayah dengan kemiringan tebih 35 derajat,” kata Agus Wibowo, Keoala Pusat Data dan Informasi BNPB.
Tidak ada korban jiwa akibat insiden tersebut. Di samping longsor, retakan tanah terjadi di kabupaten Cilacap, tepatnya Desa Panulisan Timur, Kecamatan Dayeuhluhur. Retakan mengakibatkan satu unit rumah rusak berat.
Sedangkan di Kalimantan Timur, banjir menggenangi di beberapa titik di Kabupaten Penajam Paser Utara. Dua kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Sepaku, dengan wilayah Desa Karang Jinawi, Tengin Baru, Sukara dan Kelurahan Sepaku.
Di wilayah Kecamatan Penajam, banjir menggenangi Kelurahan Nenang dan Lawe. Banjir pun telah surut, namun hanya Kelurahan Sepaku masih terjadi genangan.
Genangan pun sempat terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat beberapa waktu lalu, meskipun segera surut.
Data dari Januari hingga April 2020, bencana hidrometeorologi masih menempati urutan teratas kejadian bencana di Indonesia.
Dijelaskan Agus Wibowo, total kejadian banjir berjumlah 437 kali, puting beliung 355, tanah longsor 267 dan kekeringan 1, sedangkan bencana lain yaitu kebakaran hutan dan lahan 119, gempa bumi 4, erupsi gunung api 3 dan gelombang pasang dan abrasi 2.
Menyikapi potensi bahaya, masyarakat diimbau untuk selalu siap siaga dan waspada terhadap potensi bencana alam di tengah bencana nonalam, yaitu COVID – 19 yang melanda seluruh provinsi di Indonesia. (Aju)