BEKASI (IndependensI.com)- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi, merupakan rumah sakit utama rujukan pasien covid-19. Selain itu, terdapat tiga RSUD type D milik Pemkot Bekasi, dan beberapa rumah sakit milik swasta, ditetapkan sebagai rumah sakit penerima pasien yang terpapar virus corona.
Penunjukan rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi ini sebagai rujukan utama, sesuai dengan arahan Wali Kota setempat, Rahmat Effendi.
Dalam menjalankan tugas pelayanan kesehatan, pihak RSUD dr Chasbullah Abdulmajid, sudah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak untuk alat pelindung diri (APD) dalam menangani pelayanan pasien terutama yang terpapar virus corona 19.
Senin (4/5/2020), Alumni SMP Negeri 1 Kota Bekasi angkatan 1981, ikut berpartisipasi menyumbang APD kepada rumah sakit tersebut. APD diserahkan beberapa alumni SMP Negeri 1 Bekasi dikoordinir Johny Dewanto yang juga menjabat Direktur Teknik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi.
“Bantuannya tidak seberapa. Tapi, ini sebagai bentuk kepedulian teman-teman alumni, dan semoga bermanfaat bagi petugas rumah sakit dalam melayani kesehatan masyarakat,” tutur Johny.
Adapun bentuk APD yang disumbang, sebanyak 90 pcs hikmat dan 50 masker. Para almuni SMP Negeri 1 Bekasi ini, berharap para petugas medis dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat Bekasi.
Johny Dewanto juga berharap agar masyarakat dapat mematuhi aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah ditetapkan pemerintah. Dengan mematuhi aturan tersebut, diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran covid-19 di masyarakat.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dalam kondisi darurat covid19, Wali Kota Bekasi Rahmat Effensi mengatakan, pihaknya harus mengantisipasi kemungkinan segala sesuatunya. Hal itu terkait bahwa Kota Bekasi telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan sudah diperpanjang kedua kalinya hingga 12 Mei 2020.
Ia meminta aparatur Pemerintahannya harus siap dan tanggap bencana dalam mengantisipasi dan mencegah penyebaran virus corona atau covid19 dengan memperketat pengawasan dalam diberlakukannya PSBB. Pengawasan PSBB sendiri dilaksanakan petugas gabungan Polri, TNI, Satpol PP dan anggota Dinas Perhubungan.
Wali Kota Bekasi menekankan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam PSBB , yaitu siap, tanggap dan bertanggung jawab.
Rahmat meminta jajaran pemerintahannya untuk tanggap, yaitu dapat merespons dengan cepat, tidak lepas tangan dan melempar masalah, serta proaktif dalam berkoordinasi hingga dapat langsung bertindak dan bersifat transparan. Hal itu diungkapkan pada rapat evaluasi PSBB pekan lalu. (jonder sihotang)