JAKARTA (Independensi.com) – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, menyebutkan peringatan ke-112 Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2020, yang berlangsung dalam situasi pandemi Covid-19, akan menjadi momentum bagi seluruh bangsa Indonesia untuk bangkit dalam optimisme normal baru.
Oleh karena itu, Menteri Johnny berharap agar kebangkitan nasional tidak sekadar diperingati sebagai ritual belaka.
“Dalam setiap peringatan tentunya mengandung nilai-nilai afektif dan edukatif yang dapat dijadikan teladan untuk generasi masa kini dan yang akan datang,” ungkapnya saat menjadi Inspektur Upacara Bendera Peringatan ke-112 Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2020 di Lapangan Anantakupa Kantor Kementerian Kominfo, Provinsi DKI Jakarta, Rabu (20/5).
Upacara yang berlangsung dengan menerapkan physical distancing itu dihadiri oleh pejabat pimpinan tinggi madya (eselon I) dan pimpinan tinggi pratama (eselon II) di lingkungan Kementerian Kominfo. Sementara, seluruh sivitas Kementerian Kominfo mengikuti upacara melalui konferensi video dari rumah masing-masing. Prosesi upacara juga disiarkan langsung melalui TVRI dan kanal media sosial Kementerian Kominfo.
Peringatan kebangkitan nasional setiap tahun, menurut Menteri Kominfo, menjadi titik awal membangun kesadaran bergerak bersama mengatasi permasalahan bangsa Indonesia.
“Semangat Kebangkitan Nasional perlu ditanamkan dalam jati diri setiap warga negara Indonesia. Tujuannya dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari berbagai bentuk ancaman serta memperbaiki kehidupan bangsa yang lebih baik ke depannya,” ujar Menteri Johnny.
Dengan semangat kebangkitan nasional, Menteri Johnny mengajak seluruh bangsa bergerak untuk menghadapi Covid-19. Targetnya agar masyarakat tidak terpapar sekaligus tidak terkapar karena dampak ekonomi dan sosial pandemi Covid-19.
“Pertama, memastikan agar protokol kesehatan dijalankan dengan menjaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan menggunakan masker. Kedua, menjaga agar kepentingan rakyat secara khusus aspek perekonomian dan lapangan kerja tetap terjaga. Dan, ketiga sebagai bangsa, kita semua dipanggil untuk berkolaborasi dalam upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” jelasnya merinci langkah yang bisa dilakukan setiap orang.
Menurut Menteri Johnny, pemerintah telah mengambil berbagai langkah kebijakan untuk mencegah penularan sekaligus memastikan agar kehidupan ekonomi masyarakat tetap berjalan.
“Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa kedua pendekatan, ekonomi dan kesehatan, ini ditempuh sekaligus dalam takaran prioritas yang disesuaikan dengan data empiris dan kondisi Indonesia,” jelas Menteri Kominfo.
Secara umum, Menteri Kominfo menyatakan tiga inti kebijakan pemerintah yang sangat jelas dan tegas dalam menghadapi krisis pandemi Covid-19,
“Pertama, menempatkan kesehatan masyarakat sebagai yang utama. Ini ditempuh dengan cara mengendalikan penyebaran Covid-19 dan mengobati pasien yang terpapar,” urainya.
Kebijakan kedua, menurut Menteri Johnny, pemerintah menyiapkan jaring pengaman sosial untuk masyarakat lapisan bawah agar tetap mampu memenuhi kebutuhan pokok dan menjaga daya beli.
“Ketiga, menjaga dunia usaha utamanya usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah (UMKM) agar tetap beroperasi dan mampu menjaga penyerapan tenaga kerja,” ungkapnya.
Optimisme Normal Baru
Sebagai tema pokok peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2020, Menteri Johnny mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk membiasakan diri dengan cara hidup baru dan tetap produktif.
“Saat ini bangsa sedang memanggil kita untuk bersatu padu untuk Bangkit dalam Optimisme Normal Baru. Kita harus membiasakan diri dengan cara hidup baru. Tetap produktif di tengah pandemi Covid-19. Terbiasa menerapkan protokol kesehatan, protokol transportasi dan protokol lainnya. Meskipun ada perubahan standar dalam mekanisme kerja, belajar maupun aktivitas lainnya,” ajaknya.
Menteri Kominfo menyatakan salah satu makna Kebangkitan Nasional yang diperingati di saat umat muslim sedang menunaikan ibadah suci Ramadan dan menjelang Idulfitri 1441 Hijriyah adalah dapat mencapai kemenangan.
“Kiranya benang merah antara ibadah puasa dan Lebaran ini juga sesuai dengan semangat kita melawan Covid-19 ini, yaitu laku menahan diri, menempa raga, membersihkan diri, dan pada akhirnya mencapai kemenangan,” ungkapnya.
Menteri Johnny juga menilai kebangkitan nasional dalam masa pandemi Covid-19 harus dimaknai sebagai dorongan percepatan memasuki era digital.
“Mari kita manfaatkan ruang digital secara tepat dan bijak. Katakan tidak pada segala jenis hoaks, ujaran kebencian dan berbagai jenis penyalahgunaan ruang digital yang mencederai semangat persatuan dan kesatuan sebagai bangsa. Selali isi dengan hal bermanfaat untuk kemajuan ekonomi, secara khusus ekonomi digital yang berkembang dari waktu ke waktu,” ajaknya.
Di akhir, pidato, Menteri Kominfo mengajak setiap elemen bangsa memaknai Hari Kebangkitan Nasional 2020 dengan optimisme untuk menjadi pemenang dan memulihkan kondisi sosial ekonomi.
“Saya ucapkan selamat memaknai Hari Kebangkitan Nasional 2020. Kita optimistis akan keluar sebagai bangsa pemenang. Menang dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sekaligus menang dalam memulihkan kondisi sosial-ekonomi,” pungkasnya.