Fandi Ahmad Yani (Gus Yani) bersama Aminatun Habibah saat usai menghadiri deklarasi dukungan DPC PPP Gresik Jawa Timur

Tak Dapat Rekom PKB Untuk Maju Pilkada Gresik 2020, Gus Yani Masih Cari Manuver

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Ketua DPRD Gresik Fandi Ahmad Yani yang biasa disapa Gus Yani, akan tetap maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gresik 2020 dengan mengincar rekomendasi (rekom) dari sejumlah partai politik yang ada di parlemen.
Sururi Juru Bicara Fandi Ahmad Yani mengatakan pihaknya tidak terpengaruh terkait turunnya rekom DPP PKB kepada Mohammad Qosim untuk diusung sebagai Calon Bupati (Cabup) Gresik 2020.
“Gus Yani tidak terpengaruh oleh rekom DPP PKB, sebab beliau akan tetap maju di Pilkada Gresik 2020 dengan kendaraan diluar partai yang selama ini telah mengusungnya hingga menjadikannya duduk dikursi parlemen,” ujarnya, Selasa (7/7).
Hal berbeda ditunjukan Gus Yani saat dikorfirmasi awak media di Gedung DPRD Gresik usai memimpin Rapat Paripurna. “Ditunggu saja, nanti akan kami umumkan untuk maju atau tidak,” ucapnya.
Sementara, salah seorang tim suksesi Fandi Ahmad Yani menuturkan bahwa Gus Yani tidak panik dengan keputusan DPP PKB yang menurunkan rekomnya pada Moh Qosim.
“Sikap Gus Yani santai saja, dalam menanggapi rekom DPP PKB. Bahkan, beliau mengatakan perjuangan baru di mulai. Jadi segala kemungkinan bisa saja terjadi, politik itu kan dinamis,” tutupnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Fandi Ahmad Yani (Gus Yani) yang menjabat sebagai Ketua DPRD Gresik dari PKB ini. Telah mendeklarasikan diri maju di Pilkada Gresik 2020, bersama Aminatun Habibah seorang aktivis perempuan dengan harapan dapat rekom DPP PKB. Di tambah dukungan langsung dari dua parpol, yang memiliki kursi di parlemen Gresik yakni PPP dan Nasdem.
Namun, rekom yang diharapkan dari DPP PKB itu malah jatuh ke tangan Moh Qosim yang notabene Ketua DPC PKB sekaligus Wakil Bupati Gresik agar maju di Pilkada Gresik 2020 berpasangan Asluchul Alif yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra.
Dengan meleburnya PKB dan Gerindra dalam koalisi di Pilkada Gresik 2020, maka dua partai itu mengantongi 21 kursi di DPRD Gresik. Sehingga, kursi parlemen menyisakan 29 kursi yang artinya masih bisa dimainkan oleh Gus Yani jika ingin tetap maju dengan kendaraan partai lain.
29 kursi itu masing-masing dimiliki, Partai Golkar 8 kursi, PDIP 6 kursi, Partai Nasdem 5 kursi, Partai Demokrat 4 kursi, PPP 3 kursi dan PAN 3 kursi. Maka koalisi antar partai-partai ini masih sangat mungkin terjadi untuk mengusung calon sebagai lawan dari pasangan Moh Qosim – Asluchul Alif. (Mor)