JAKARTA (Independensi.com) – Disamping meningkatkan konektivitas antar destinasi wisata dengan melakukan preservasi dan pelebaran jalan lingkar Pulau Samosir, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sepanjang 143,5 km untuk meningkatkan konektivitas serta untuk mempermudah akses dari Medan ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, Sumatera Utara.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dengan terbangunnya akses jalan akan meningkatkan akselerasi pengembangan destinasi wisata. “Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan wisata,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Tol tersebut merupakan bagian dari pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dan menjadi lanjutan dari jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) sepanjang 61,72 km. Saat ini, jalan tol MKTT yang dibangun oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk telah rampung dan beroperasi penuh pada tahun 2019 serta terhubung dengan Jalan Tol Belawan – Medan – Tanjung Morawa (Belmera).
Pembangunan jalan tol ini ditugaskan kepada PT. Hutama Karya. Selanjutnya PT. Hutama Karya bersama PT. Jasa Marga dan anak perusahaan PT. Waskita Karya, yaitu PT. Waskita Toll Road membentuk BUJT yakni PT. Hutama Marga Waksita dengan masa konsesi selama 40 tahun. Pembangunannya membutuhkan biaya investasi sekitar Rp 13,45 triliun, termasuk untuk biaya konstruksi sebesar Rp 9,6 triliun.
Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat terdiri dari enam seksi yaitu, seksi 1 Tebing Tinggi- Inderapura (20,40 km), seksi 2 Kuala Tanjung – Inderapura (18,05 km), seksi 3 Tebing Tinggi – Serbelawan (30 km), seksi 4 Serbelawan – Pematang Siantar (28 km), seksi 5 Pematang Siantar – Seribudolok (22,3 km), dan Seksi 6 Seribudolok – Parapat (16,7 km).
Pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat mendapatkan dukungan pembiayaan Pemerintah guna meningkatkan tingkat kelayakan investasinya. Dukungan tersebut berupa pembangunan sebagian konstruksi jalan tol pada Seksi 5 dan 6 (Pematang Siantar – Prapat). Saat ini untuk kedua seksi tersebut dalam proses penyiapan green book di Bappenas dan persiapan readiness criteria (FS, Amdal dan basic design).
Sementara itu PT. Waskita Karya selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mengerjakan seksi 2 dan 3, sedangkan PT. Hutama Karya mengerjakan seksi 1 dan 4. Untuk seksi 1 saat ini progresnya mencapai 67,85 % ditargetkan selesai kunstruksi Maret 2021, seksi 2 progresnya mencapai 37,20 % ditargetkan selesai konstruksi Oktober 2021, seksi 3 progresnya mencapai 43,96 % ditargetkan selesai konstruksinya Juli 2021, dan seksi 4 progresnya mencapai 27,33 % ditargetkan selesai konstruksi Oktober 2021.
Pembangunan Jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat akan dilengkapi dengan enam buah Simpang Susun (SS) di Inderapura, Tebing Tinggi, Serbelawan, Simpang Susun Raya, Seribudolok, dan Parapat. Pembangunan tol ini menelan biaya investasi sekitar Rp. 13,4 triliun, termasuk biaya konstruksi sebesar Rp. 9,6 triliun.
Setelah terhubung tol ini diharapkan nantinya jarak dari kota Medan menuju Danau Toba dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar 1,5 jam sehingga membuat waktu tempuh menjadi efisien dan memperbanyak aksesibilitas ke destinasi wisata di Sumatera Utara sehingga para turis mempunyai banyak pilihan jalur transportasi.(wst)