BOGOR (IndependensI.com) – Penanggulangan terorisme di Indonesia tentunya tidak dapat dibebankan hanya pada satu instansi saja, melainkan perlu juga adanya keterpaduan dan sinergisitas dari berbagai instansi dan keterlibatan seluruh komponen bangsa serta kerjasama dengan berbagai pihak seperti organisasi sipil lainnya (civil society organization).
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar dalam sambutannya saat melantik Brigjen TNI Untung Budiharto sebagai Pejabat Tinggi Madya atau Sekretaris Utama (Sestama) BNPT yang baru di kantor BNPT, Komplek IPSC, Sentul, Kabupaten Bogor, Senin (13/7/2020). Untung Budiharto menggantikan Marsda TNI (Purn) Dr Asep Adang Supriyadi, ST, MM yang memasuki masa pensiun pada awal Juni 2020 lalu.
“Karena itulah, dalam prakteknya seluruh bagian dalam lingkungan BNPT sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing harus mampu berkoordinasi dan bersinergi dengan instansi dan masyarakat tekait lainnya dalam penanggulangan terorisme. Untuk itu perlu kerjasama dalam membangun sinergistas dari seluruh unsur terkait lainnya,” ujar Boy Rafli.
Lebih lanjut Kepala BNPT mengatakan bahwa perlu disadari bersama bahwa peran dari Sestama dalam lingkup organisasi adalah suatu hal yang sangat penting. Karena sebuah organisasi dimanapun tentunya memberlakulan sistem organisasi yang modern. Pendekatan kesisteman dari seluruh unit kerja termasuk dari Kedeputian merupakan unsur-unsur yang memiliki peran yang cukup penting.
“Sestama ini memiliki peran dalam pembinaan, perencanaan program, sumber daya manusia, anggaran keuangan dan lainnya. Keberadaan Sestama diharapkan dapat mengkoordinir seluruh program yang dilaksanakan selururh Kedeputian yang ada di BNPT termasuk di dalamnya ada dari Kementerian dan Lembaga-Lembaga (K/L) terkait lainnya yang masuk di dalam Sinergisitas dalam Penanggulangabn Terorisme di Indonesia,” ujar mantan Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan (Lemdiklat) Polri ini.
Dalam konteks itulah menurut ini bahwa penguatan sinergisitas dan koordinasi antar K/L terkait tentunya menjadi kunci penting dalam menjamin keberhasilan penanggulangan terorisme di Tanah Air. BNPT melakukan penanganan secara terpusat, terpadu, dan terkoordinasi, baik di tingkat nasional dengan melibatkan berbagai stakeholder terkait dan seluruh komponen bangsa.
“Selama ini BNPT telah melakukan Sinergitas bersama 38 K/L terkait, dimana selama ini telah ada kerjasama dengan K/L terkait yang telah dikoordinasikan dengan baik dengan pejabat Sestama sebelumnya dimana juga telah banyak hasil karyanya dalam menghimpun K/L khususnya pada pencegahan,” ujar mantan Kapolda Papua ini.
Kepala BNPT kembali menjelaskan, sebagaimana dalam tugas BNPT sesuai dengan UU No 5 tahun 2018, tugas utama BNPT utamanya di bidang Pencegahan. Yang mana dalam hal Pencegahan ini ada tiga mandat yang diberikan kepada BNPT sesuai UU tersebut, yakni Kesiapsiagaan Nasional, Kontra Radikalisasi dan Deradikalisasi. Untuk itulah upaya Sinergitas dengan berbagai kompone bangsa selain dengan instansi K/L terkait lainnya harus bisa lebih maksimal lagi.
“Oleh karena itu kami berharap upaya membangun sinergisitas disamping internal dari kita, tetapi kepada ekstenal kita juga lebih maksimal lagi. Karena kekuatan utama BNPT ada di dalam masyarakat itu sendiiri. Jadi potensi-potensi yang ada di dalam masyarakat harus kita maksimalkan, tentunya potensi yang baik dalamupaya untuk menyelamatkan dari potensi potensi jahat serta untuk mengurangi ancaman terorisme yang terjadi di negara kita,” ujar mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.
Dalam kesempatan tersebut Kepala BNPT juga menjelaskan bahwa postur kejahatan terorisme adalah kelompok-kelompok yang merupakan mengusung ideologi-ideologi yang sifatnya tidak sejalan dengan ideologi Pancasila. Dimana hal tersebut nyata-nyata sangat bertolak belakang dengan ideologi dari Pancasila yantg tentunya juga berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.
“Oleh karena itu kita harus maksimalkan pencegahan ini dan termasuk kepada mereka-mereka yang mengusung seolah-olah berjuang atas nama agama dengan melakukan tindakan kekerasan seolah-olah sedang melakukkan misi agama. Dan tenrunya hal ini harus kita yakinkan kepada semua pihak bahwa itu adalah sesuatu yang tidak benar dan hal tersebut adalah sesuatu yang keliru,” kata mantan Kapolda Banten ini.
Untuk itu Kepala BNPT berharap agar pejabat Sestama baru bisa bekerjasama secara menyeluruh dengan pihak-pihak terkait lainnya. Hal ini agar dapat memberikan jaminan upaya perlindungan terhadap selurub warga negara, sehingga upaya pencegahan dari ancaman terorisme dapat dilaksanakan dengan oprimal
“Kerjasama eksternal disamping kita punya sinergisitas sebagai wadah, tentunya juga humungan kerjasama demngan seluruh lapisan masyarakat harus dapat semakin banyak, Jejaring kita CSO atau lembaga lain yang peduli terhadap penanggulangan terosime juga harus kita ajak kerjasama Dengan keberadaan Sestama baru, kita berharap kinerja BNPT tentu akan semakin optimal sebagai unsur utama dalam organisasi,” kata mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.
Kepala BNPT pun kemudian menyambut kedatangan Brigjen TNI Untung Budiharto beserta Ibu sebagai bagian keluarga besar BNPT. “Kami berharap agar rasa kebersamaan dan kekeluargaan dapat senantiasa terjalin agar tugas yang dihadapi akan lebih ringan dan dapat dijalankan secara maksimal ke depannya mantan Kapolrestabes Padang ini mengakhiri pesannya.
Sebelum Kepala BNPT memberikan sambutan, telah dilakukan penandatanganan Pakta Integritas yang dilakuan oleh pejabat baru Sestama BNPT.
Komitmen
Untung Budiharto mengungkapkan komitmennya untuk mengemban tugas baru dengan penuh tanggung jawab, termasuk dalam melakukan koordinasi dengan K/L terkaitd alam kegiatan Sinergisitas 38 K/L Program Penanggulangan Terorisme.
“Saya akan bertugas untuk membantu Kepala BNPT dalam mengoordinasikan beberapa unit kerja untuk mendukung kinerja BNPT. Tentu saja harapan kami sebagai Sestama yang baru untuk bisa melanjutkan program-program Sestama yang lama untuk membantu Kepala BNPT, baik itu dalam program BNPT secara keseluruhan maupun dalam program Sinergisitas yang saat ini sedang kita laksanakan untuk mendukung optimalisasi kinerja BNPT,” ungkap Untung.
Seperti diketahui, sebelum menjabat sebagai Sestama BNPT, Brigjen TNI Untung Budiharto ini menjabat sebagai Direktur Operasi dan Latihan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan RI (Basarnas). Sebelumnya alumni Akademi Militer (Akmil) tahun 1988 yang karirnya banyak dihabuskan di Pasukan ‘Baret Merah’ Kopassus TNI-AD ini menjabat sebagai Kepala Staf Kodam (Kasdam) I/Bukit Barisan.
Jabatan lainnya yang pernah diemban sebelumnya yakni Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kasad, Komadnan Korem 045/Garuda Jaya, Komandan Rindam IV/Diponegoro, Pamen Ahli Kopassus Golongan IV Bidang Taktik Parako, Dosen Madya Seskoad, Assisten Perencanaaan (Asren) Danjen Kopassus, Kapal Staf Korem (Kasrem 151/Binaiya, Komandan Kodim 1504/Ambon serta Komandan Yonif 733/Masariku Kodam XVI/Pattimura.
Turut hadir dalam acara pelantikan tersebut yakni Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Hendri Paruhuman Lubis, Deputi II bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Budiono Sandi, Deputi III bidang Kerjasama Internasional Andika Chrisnayudanto, serta para pejabat eselon II yang ada di lingkungan BNPT seperti para Kepala Biro, para Direktur dan Inspektur. Selain itu hadir pula para ibu-ibu pengurus Dharma Wanita Persatuan BNPT.