GRESIK (Independensi.com) – Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, kembali mencatat rekor ekspor baru. Dengan ekspor pertama kali Kapur Pertanian (Kaptan) Kebomas.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi, mengatakan ditahap awal Petrokimia Gresik mengekspor 9 ribu kilogram Kaptan Kebomas ke negara Brunai Darussalam.
“Ekspor Kaptan Kebomas ini, dilakukan untuk memenuhi program intensifikasi budidaya tanaman padi di Brunai Darussalam dengan potensi lahan seluas 200 hektare,” ujarnya, Sabtu (18/7).
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 yang merupakan wabah global melanda hampir di seluruh negara di dunia. Sehingga ketahanan pangan menjadi prioritas setiap negara untuk dipenuhi secara mandiri, mengingat negara pengekspor hasil pertanian diprediksi akan membatasi supply-nya,” tuturnya.
“Untuk itu, program intensifikasi pertanian menjadi strategi paling memungkinkan yang saat ini ditempuh oleh sejumlah negara untuk menggenjot produktivitas tanaman pangan di tengah pandemi,” ucapnya.
Brunai Darussalam adalah negara di pantai utara pulau Kalimantan yang sebagian wilayahnya memiliki tanah gambut. Kaptan Kebomas, lanjut Rahmad, digunakan untuk menetralkan pH tanah gambut. Karena tanah gambut memiliki sifat masam (pH rendah).
“Tanah yang masam akan menyebabkan berkurangnya ketersediaan unsur hara di dalam tanah, sehingga produktivitas pertanian akan terganggu. Di Indonesia, pemerintah menjalankan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) di Kalimantan.
Petrokimia Gresik turut menyukseskan program tersebut, dengan pengaplikasian Kaptan Kebomas serta pemupukan berimbang pada lahan demontration plot (demplot) seperti di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu,” paparnya.
“Pengaplikasian Kaptan Kebomas dan pemupukan berimbang rekomendasi Petrokimia Gresik mampu meningkatkan produktivitas di lahan-lahan gambut tersebut dibandingkan pola kebiasaan petani,” jelas Rahmad.
Dalam budidaya pertanian pupuk memang menjadi sarana produksi yang wajib diaplikasikan untuk membantu meningkatkan produktivitas pertanian. Namun untuk hasil panen yang optimal juga dibutuhkan sarana pembenah tanah sehingga penyerapan pupuk oleh tanaman bisa maksimal, seperti Kaptan ini,” tegasnya.
Rahmad menambahkan, Kaptan Kebomas merupakan salah satu produk komersial andalan Petrokimia Gresik. Memiliki kandungan kapur atau kalsium karbonat (CaCo3) yang cukup tinggi, yaitu 85 persen.
Kaptan Kebomas tidak hanya menetralkan pH tanah pada lahan pertanian padi, tapi juga mampu meningkatkan ketersediaan unsur hara, menetralisir senyawa-senyawa beracun baik organik maupun non-anorganik, meningkatkan populasi dan aktivitas mikroorganisme tanah. Sehingga, Kaptan Kebomas merupakan salah satu upaya Petrokimia Gresik dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan,” ungkapnya.
“Kaptan Kebomas juga dapat dimanfaatkan untuk peningkatan produktivitas pada tanaman lain, budidaya tambak, serta budidaya ikan dan udang,” tukasnya.
“Untuk ekspor Kaptan Kebomas ini adalah rekor, karena menjadi penjualan perdana bagi produk Kaptan Kebomas di pasar internasional. Berbekal transformasi bisnis yang dijalankan sejak tahun 2019, produk Petrokimia Gresik semakin berdaya saing di pasar global,” tandasnya.
“Petrokimia Gresik akan terus memperkuat penetrasi pasar global dengan produk-produk andalan Petrokimia Gresik. Karena upaya ini, juga merupakan bentuk kontribusi perusahaan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, terutama kinerja ekspor nasional agar neraca perdagangan tetap surplus,” pungkasnya. (Mor)