Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto saat panen perdana tanaman hidroponik di KWT Raflesia RW 032 Bojongrawalumbu. (ist)

Wakil Wali Kota Bekasi: Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Hidroponik

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto berharap agar warga Kota Bekasi, terus mengembangkan tanaman hidroponik di wilayah masing-masing. Melalui bercocok tanam tanpa media tanah tersebut, diyakini dapat membantu dan memperkuat ketahanan pangan keluarga.

“Bertani dengan sistem hidroponik tujuannya bukan hanya memperoleh uang semata. Tapi dapat meningkatkan ekonomi keluarga. Dan paling penting dapat mengurangi pemanasan global, serta menjaga lingkungan,” ujar Tri saat panen perdana sayuran hidroponik di Kelompok Wanita Tani (KWT) Raflesia RW 032, Perumnas Rawalubu, Kota Bekasi, Selasa (28/7/2020).

Melalui tanaman hidroponik, tambah Tri, masyarakat juga dapat memperoleh sayuran yang higienis, segar dan hijau. Pemkot Bekasi, saat ini telah memfasilitasi pembeli tanaman sayuran hidroponik.

“Jadi jika ada hasil panen hidroponik jangan takut tidak terjual. Kami terus menfasilitasi pembelinya,” tambah Tri yang saat ini menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi.

Pada kesempatan itu, Ketua KWT Raflesia Rw 032 Kelurahan Bojongrawalumbu, Kecamatan Rawumbu, Tarmi Sutisna menjelaskan, pihaknya bersama anggotanya juga melibatkan warga setempat dalam pengembangan KWT di lingkungan.

Rawan Banjir

Tri mengimbau kepada warga Kota Bekasi dapat mengumpulkan minyak jelanta karena dapat mempunyai nilai ekonomi. Termasuk mengurangi sampah plastik harus digalakkan dalam rangka menjaga lingkugan.

Pada kesempatan itu, Tri melantik pengurus Karang Taruna RW 032 Kelurahan Bojongrawalumbu. Ia meminta agar organisasi kepemudaan itu mempunyai inovasi dan kretaifitas ikut berperan serta membantu pemerintah dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Sementara pengurus RW setempat mengeluhkan bahwa lingkungan mereka sering diterpa banjir, dan sangat meresahkan serta melelahkan warga.

Wakil Ketua RW setempat Ridzy Afiat, mengakui pihaknya sudah empat kali tahun anggaran mengajukan perbaikan saluran air melalui musyawarah rencana pembangunan (musrembang) tingkat kelurahan. Tapi sampai saat ini belum ada respon dari Pemkot Bekasi.

Tri mengakui bahwa banjir di Kota Bekasi salah satu disebabkan tidak berfungsinya crossing (saluran pembuang) di bawah Kali Malang dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

“Ada 13 crossing di bawa Jalan Tol dan Kali malang. Dari 13 saluran air di dalam tanah itu, baru satu yang sudah diperbaiki,” katanya. Ia berjanji pemerintahannya agar terus mengatasi banjir di Kota Bekasi. (jonder sihotang)