Jakarta, IndependensI.com – Wabah virus corona yang menghantui Indonesia sejak Maret 2020
membuat jutaan masyarakat harus kehilangan pekerjaan. Hal ini membuat angka pengangguran yang di Indonesia meningkat cukup drastis.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) /Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, angka pengangguran akibat covid-19 meningkat sebanyak 3,7 juta. Dia menyebut angka tersebut sekitar 50% dari jumlah pengangguran yang ada.
“3,7 juta sebuah angka yang relatif besar. Karena sekarang itu kita itu sekitar 7 jutaan. Jadi dengan 3,7 juta artinya karena pandemi ini ada kenaikan 50% dari yang ada,” katanya, Rabu (29/7/2020).
Melalui pelebaran defisit, pemerintah akan dapat mengatasi masalah pengangguran tersebut di tahun depan. Seperti diketahui pemerintah melebarkan defisit APBN hingga 5,2% dari PDB.
“Maka tentu ada ruang fiskal yang cukup untuk belanja. Tapi tadi sesuai dengan persetujuan bapak presiden tadi angka kenaikan itu akan didesain sedemikian rupa yang dapat memberikan implikasi yang positif terhadap pemulihan ekonomi. Utamanya untuk mencegah terjadinya bertambahnya jumlah orang miskin, bertambahnya pengangguran. Itu semua akan kita cegah dengan cara seperti itu,” paparnya.
Sebelumnya, Staf khusus Menteri Ketenagakerjaan RI, Dita Indah Sari mengatakan dampak pandemi membuat sejumlah pelaku usaha baik dari industri menengah, besar dan kecil menutup perusahaannya. Hal ini tentunya membuat jumlah pengangguran semakin bertambah.
“Sebelumnya angka pengangguran akibat pandemi itu sampai 6,2 juta. Nah kini bertambah sebesar 3, 66 juta orang. Bertambahnya angka itu bersumber baik dari tenaga kerja formal, informal serta TKI yang gagal berangkat.” kata Dita. (dan)