Begini Rencana Pemerintah Percepat Pemulihan Ekonomi di Tahun 2021

Loading

Jakarta, IndependensI.com – Pandemi Covid 19 melumpuhkan ekonomi hampir semua Negara. Banyak sektor ekonomi dibuat mati suri oleh virus asal Kota Wuhan China ini. Rencana pemulihan ekonomi nasional pun sudah disusun pemerintah, agar di tahun 2021 Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan.

Deputi Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Prijambodo mengatakan, saat ini pemerintah telah melakukan sejumlah upaya dalam mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial tahun 2021. Bambang menyebutkan reformasi sosial akan mencakup reformasi sistem kesehatan, pendidikan, dan ketahanan bencana.

Sementara itu, pemulihan ekonomi akan mencakup sektor industri, investasi, dan pariwisata. “Industri, investasi dan pariwisata, ini adalah tiga motor yang akan kita gerakkan dan menjadi perhatian penting pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi tahun 2021,” kata Bambang dalam webinar Indonesia Development Forum 2020 di Jakarta, Rabu (29/7/2020).

Bambang menjelaskan pada sektor pariwisata, pemerintah akan memulihkan percepatan pembangunan dari lima destinasi super prioritas serta penguatan Bali dan Batam. Pemerintah juga akan berupaya menggerakkan investasi sebagai motor perekonomian yang saat ini melambat pada triwulan II-2020.

Bambang menilai pemulihan ekonomi melalui investasi akan menggerakan penciptaan lapangan kerja, terutama Pemerintah lewat BKPM yang akan menangkap relokasi investasi dan relokasi industri dari negara-negara maju ke Indonesia.

Pada sektor industri pemerintah akan mengupayakan pertumbuhan yang lebih besar atau sama dengan PDB Indonesia. Dengan target PDB Indonesia tumbuh sebesar 4,5-5,5 persen pada 2021, sektor industri pun diharapkan tumbuh sekitar 4,5-4,7 persen.

“Sumbangan sektor industri kita harapkan meningkat dan jangan sampai industri turun lagi, tidak ada deindustrialisasi,” kata Bambang.

Ada pun sektor industri yang diprioritaskan dan menjadi tumpuan pemulihan ekonomi yang sesuai dengan dinamika penanganan pasca pandemi Covid-19, yakni sektor makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, elektronik, otomotif, serta kimia, dan farmasi. (dan)