JAKARTA (IndependensI.com) – Masyarakat miskin dan rentan miskin merupakan yang paling terdampak Pandemi Covid 19. Kedua kelompok ini membutuhkan bantuan agar mereka bisa melewati wabah virus Corona. Untuk itu pemerintah saat ini memfokuskan bantuan untuk kedua kelompok ini agar mereka bisa bertahan di tengah pandemi.
Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Vivi Yulaswati, mengatakan pemerintah saat ini memfokuskan bantuan pandemi corona kepada 74,94 juta masyarakat miskin dan rentan miskin. Rinciannya sebanyak 25,14 juta penduduk miskin dan 49,8 juta masyarakat rentan miskin.
Vivi menjelaskan kategori masyarakat miskin (poor) yaitu mereka yang jumlah penghasilannya di bawah Rp425.000 per bulan. Sedangkan, masyarakat rentan miskin (vulnerable), penghasilnya antara Rp425.000 sampai Rp 641.000 per bulan.
“Kelompok masyarakat miskin dan rentan miskin menjadi dua kelompok prioritas yang dibantu pemerintah selama pandemi Covid-19 ini,” kata Vivi dalam diskusi virtual ‘Belajar Dari Kelompok Marginal: Praktik Baik Inklusif di Masa Pandemi Covid-19’, Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Kelompok masyarakat lain di Indonesia ialah calon kelas menengah (aspiring middle class) yang menempati persentase tertinggi di Indonesia. Sebanyak 46,54 persen masyarakat Indonesia, berada di kelas ini.
Jumlahnya hampir setengah dari seluruh masyarakat Indonesia, yaitu sebanyak 125 juta jiwa dari 29,1 juta keluarga. Penghasilan per bulan calon kelas menengah berada di angka Rp600.000 hingga Rp1.450.000.
“Ternyata hampir 50 persen masuk ke kelompok aspiring middle class,” ujar Vivi.
Persentase terkecil jatuh pada kelas atas (upper class). Jumlahnya hanya sekitar 0,39 dari seluruh penduduk di Indonesia. Seseorang bisa dikategorikan kelas atas, jika penghasilannya di atas Rp7.250.000.
Sedangkan, jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia sebanyak 24,74 persen. Penghasilan kelas menengah berada di antara Rp1.425.000 hingga Rp7.250.000.