Positivity Rate Covid 19 di DKI Jakarta Dibawah Standar WHO

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Tingkat penularan virus Corona di Jakarta masih sangat tinggi. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut positivity rate Covid-19 di Jakarta ada di angka 8,7 persen. Angka ini meningkat signifikan selama satu pekan terakhir.

“Tingkat temuan kasus positif baru atau positivity rate di DKI Jakarta yang cenderung meningkat selama sepekan terakhir, yaitu di angka 8,7 persen,” kata Anies dalam keterangan tertulis Jumat (14/8/2020) malam.

Diakuinya, angka ini melebihi standar aman yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) yakni 5 persen. Namun Anies mengatakan jika angka positivity rate Jakarta dihitung secara akumulasi sejak virus Corona merebak di ibu kota angkanya sebesar 5,7 persen.

Anies menekankan, Pemprov DKI Jakarta akan berusaha menekan positivity rate dengan tetap meningkatkan kapasitas testing agar memutus mata rantai penularan, sehingga masyarakat yang terkonfirmasi positif, terlebih bagi mereka dengan tanpa gejala dapat segera mengisolasi diri dan bisa mencegah penularan lebih lanjut.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pun berharap fasilitas kesehatan khususnya di rumah sakit sebagai benteng pertahanan terakhir dapat bertahan dalam perjuangan menghadapi pandemi Covid-19 di Jakarta.

“Selama 2 pekan terakhir, terjadi tren peningkatan ruang isolasi dan ICU di Jakarta. Dari 4.456 tempat tidur isolasi, 65 persen sudah terisi saat ini. Begitupun dengan ruang ICU yang telah disiapkan 483 tempat tidur, kini 67 persen sudah terisi dengan pasien terkonfirmasi Covid-19. Angka itu semuanya bergerak dalam satu bulan dari kisaran 40-50 persen di bulan Juli. Tren peningkatan ini perlu ditangani bersama, tidak hanya oleh pemerintah. Rumah sakit, klinik, puskesmas, laboratorium, dan berbagai fasilitas kesehatan lainnya bukan sekadar fasilitas bangunan benda mati,” jelas Anies.

Sementara itu, untuk menekan angka penukaran virus Corona Pemprov DKI kembali memperpanjang PSBB transisi untuk keempat kalinya selama 2 pekan ke depan, terhitung sejak 14-27 Agustus.

Perpanjangan PSBB transisi dilakukan lantaran ada penambahan kasus sebanyak 621. Sehingga, total akumulasi kasus positif di DKI Jakarta menjadi 27.863.

Adapun kasus Aktif di DKI Jakarta, atau pasien yang sedang menjalani perawatan di RS maupun isolasi mandiri, saat ini bertambah 119, sehingga total kasus aktif menjadi 9.044 orang.

“Alhamdulillah masyarakat yang telah dinyatakan sembuh di DKI Jakarta bertambah 489 orang, sehingga total secara kumulatif mencapai 17.838. Dengan kata lain, 64 persen dari kasus konfirmasi positif di DKI Jakarta telah kembali beraktivitas.”