JAKARTA (IndependensI.com) – Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J Rachbini mengatakan, ketidakseriusan pemerintah menangani Virus Corona terlihat dari kebijakan penanganan ekonomi yang diutamakan daripada kesehatan. Hal inu diibaratkan mengisi ember bocor.
“Sumber masalah pokok dari ekonomi tidak bisa dikendalikan karena pemerintah mengabaikan kebijakan kendali pandemi Covid-19 ini. Dengan keyakinan, pandemi akan beres dengan sendirinya, maka kebijakan pemerintah lebih memilih mendorong ekonomi dengan kucuran dana yang jauh melebihi anggaran kesehatan,” ujarnya, Jakarta, Senin (17/8/2020).
Dia melanjutkan, kebijakan yang diambil pemerintah layaknya mengisi ember bocor, karena masalah dasar kebocorannya tidak diatasi dengan baik. Menurutnya, pilihan kebijakan ini terjadi karena pengaruh bisikan yang tidak bertanggung jawab dengan mengabaikan pilihan kebijakan yang rasional.
Dia melanjutkan, pemerintah memprediksikan pertumbuhan ekonomi tahun depan bahkan bisa mencapai 5,5 persen. Angka patokan ini diambil dari mimpi yang tidak rasional karena tidak mungkin dicapai dengan kondisi ember bocor seperti sekarang ini.
“Masalah covid-19 di Indonesia jauh panggang dari api, sama parahnya dengan Filipina. Tidak ada tanda-tanda kasus harian Covid di Indonesia akan menurun. Kebijakan yang tidak sistematis, serabutan seperti ini memperlihatkan ketidakpastian, kapan kasus Covid-19 di Indonesia akan melandai,” katanya.