GRESIK (Independensi.com) – Ribuan warga dari Kelurahan Kemuteran, Kroman, dan Lumpur, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik mendatangi gedung DPRD setempat. Untuk meminta kepastian legislatif dalam memperjuangkan tututan mereka, yang menolak aktifitas bongkar muat batubara dan log di PT Gresik Jasa Tama (GJT).
Alasan warga menolak, karena polusi udara dan lingkungan yang disebabkan oleh aktifitas PT GJT telah bertahun-tahun membuat masyarakat sengsara dan mengeluh. Sebab, dampak debu yang ditimbulkan tidak hanya mengotori rumah, jemuran pakaian tetapi juga mengancam kesehetan mereka.
Juru bicara warga Kholil, mengatakan bahwa kedatangan warga ke DPRD Gresik ini untuk menagih janji perwakilan rakyat dalam menyelesaikan tuntutan masyarakat.
“Kami warga Lumpur, Kroman dan Kemuteran telah sepakat untuk menuntut penutupan aktifitas bongkar muat batubara yang dilakukan PT GJT. Sebab, dampak polusi yang ditimbulkan sudah sangat menganggu keseharian kita,” ujarnya saat berada di Gedung DPRD Gresik, Selasa (18/8).
“Pertemuan antara perwakilan warga, DPRD dan perwakilan PT GJT sebenarnya sudah beberapa kali dilakukan di gedung parlemen ini. Untuk membahas polemik aktivitas bongkar muat batu bara yang kami keluhkan, karena ini pertemuan penting dan resmi. Maka, harus diselesaikan secara resmi yang hasilnya warga berhak mengetahui,” tuturnya dengan nada tinggi.
Bahkan sebelum aksi mendatangi gedung DPRD Gresik yang dilakukan hari ini, pihak PT GJT ada yang mendatangi warga untuk dibujuk agar mereka bisa beroprasi. “Agar bisa kembali beroperasi, memang ada perwakilan PT GJT yang mendatangi beberapa warga. Tapi, kami tolak karena tidak resmi,” ucapnya.
Kholil menegaskan, warga sudah sepakat tidak ada negosiasi lagi. Warga justeru meminta PT GJT untuk pindah sesuai kesepakatan yang dibuat di hadapan notaris pada Maret 2016 silam. Yakni, relokasi ke kawasan Pelabuhan Internasional JIPPE yang ada di Manyar Gresik.
“Kemarin kita merayakan kemerdekaan RI ke 75 tahun, sekarang kita menuntut kemerdekaan agar GJT direlokasi,” teriak salah seorang orator dalam orasinya di depan Gedung DPRD Gresik.
Hingga berita ini diturunkan pertemuan antara perwakilan warga, perwakilan PT GJT bersama DPRD, Kapolres dan Dandim 0817 dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Dinas Perijinan Satu Pintu Pemkab Gresik beserta perwakilan Pelindo III sedang berlangsung. (Mor)