PEKANBARU (Independensi.com) – Sistim pembelajaran jarak jauh (PJJ) bisa dilakukan secara daring dan luring. Namun sistim itu harus ditunjang dengan jaringan telekomunikasi yang lancar. Sistim luring (anak atau orangtua menjemput tugas ke sekolah), sangat tidak efektif.
Namun di wilayah yang belum tersambung jaringan telekomunikasi seperti Kelurahan Melebung Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru, Riau, belajar sistim daring tak dapat dilakukan. Mau tidak mau, selama pandemi covid 19 ini, harus memberlakukan sistim luring. Hal itu dikatakan Drs Yasrimeddi – Kepala SD 135 Melebung kepada Independensi.com di Pekanbaru, Jumat (28/08/2020).
Jika dilihat sarana yang ada di Kelurahan Melebung, sangat jauh dari kesempurnaan. Salah satu kelurahan di Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru yang terkenal penghasil minyak diatas dan dibawah, jangankan jaringan telekomunikasi, listrik sajapun belum tersambung ke sekolah.
Beberapa kekurangan itu sudah kami laporkan ke Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, bahkan Kadisdik saat masih dijabat Pak Jamal, sudah melihat langung berbagai kekurangan di SD 135 ini.
Sayangnya kata Yasrimeddi lagi, hingga berahir masa jabatan Pak Jamal sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, janji yang akan segera memperbaiki berbagai kekurangan itu, hanyalah berupa sebuah janji.
Seperti dinding sekolah yang sudah mulai keropos, plafon yang banyak terkelupas dan ditakutkan nanti menimpa anak-anak saat belajar, kamar mandi yang sudah lama rusak sehingga kami harus menumpang di toilet masdjid, dan berbagai kekurangan lainnya.
Kalau ditanya perasaan selama 5 tahun bertugas di SD 135 Melebung, Yasrimeddi mengaku sedih.
Saat ditanya kenapa belum ada upaya perbaikan atau rehab terhadap sekolah yang disebut-sebut dibangun tahun 1984 itu, menurut Yasrimeddi, informasi yang diperoleh bahwa anggaran tidak cukup.
Saat ini kami hanya menaruh harapan kepada Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Dr Ismardi Ilyas MAg untuk berkenan memperbaiki berbagai kekurangan ini. “Janji Pak Jamal kami tagih kepada Pak Ismardi,” ujar Yasrimeddi.
Menyangkut sistim belajar selama pandemi covid 19 yang lebih dominan menganut sistim daring, hal itu tidak dapat diberlakukan karena jaringan belum ter-akses di daerah Melebung. Jaringan telepon itu sangat berpengaruh.
Mudah-mudahan masa pandemi covid 19 cepat berlalu sehingga belajar-mengajar tidak lagi tergantung pada penggunaan telepon seluler. Namun demikian kata Yasri lagi, jaringan itu memang sangat perlu tersambung ke daerah ini, mudah-mudahan Pemko Pekanbaru berkenan menyambungnya.
Ditempat terpisah, Plt Kadisdik Kota Pekanbaru Dr Ismardi Ilyas MAg menjawab pertanyaan Independensi.com terkait berbagai kekurangan serta keluhan tenaga pengajar di SD 135 Melebung, Plt Kadisdik yang baru beberapa bulan menjabat itu menyampaikan terimakasih.
“Terimakasih atas penyampaian informasi mengenai SD 135 Melebung, hal ini akan saya teruskan kepada Walikota dan Sekdako Pekanbaru,” ujar Ismardi singkat.
Ditanya tentang informasi surat kemendikbud yang telah memperbolehkan belajar tatap muka di wilayah zone hijau dan zone kuning, Ismardi mengakui surat itu sudah diterima 3 hari yang lalu.
Akan tetapi pemberlakuan belajar tatap muka itu masih menunggu surat keputusan dari Walikota Pekanbaru. “Jika Walikota selaku ketua Satgas mengijinkan, kita akan buka mulai minggu depan,” tegas Ismardi.
Dikatakan, kalaupun nanti diberlakukan sekolah sistim tatap muka, semua pasti mengikuti protokol kesehatan. Jumlah siswa didalam suatu kelas akan dibagi dua, setengah masuk pada hari Senin dan setengah lagi masuk pada hari Kamis.
Sebelum masuk, semua siswa harus lebih dulu di rapid tes. Menurut Ismardi, pihaknya akan menerapkan belajar tatap muka ini di beberapa sekolah per-kecamatan sebagai percobaan, jika Walikota menyetujui.
Menanggapi wacana belajar tatap muka tersebut, Walikota Pekanbaru Firdaus MT belum mengijinkan pemberlakukan sekolah tatap muka, meskipun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah memberikan lampu hijau bagi daerah zone hijau dan zone kuning covid 19. “Saya tegaskan sekolah tidak boleh buka dulu, kami akan segera membahas surat Kemendikbud itu,” kata Firdaus. (Maurit Simanungkalit)