JAKARTA (Independensi.com) – Ada yang menarik sewaktu praktek seks kaum sodom. Pasalnya, sewaktu HUT RI ke 75 lalu mereka mengenakan masker warna merah putih sebagai lambang bendera RI, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya didalam ruangan
“Mereka membuat grup WA (WhatsAap) HOT SPACE, melalui aplikasi GRINDR (aplikasi chating khusus gay), aplikasi Jack D (aplikasi chatting khusus gay),” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/9).
“Dengan dress code dalam acara tersebut adalah masker warna merah untuk TOP (sebutan untuk peserta yang menggauli menggunakan penis) dan masker warna putih sebagai BOTTOM (sebutan untuk peserta yang digauli melalui dubur),” lanjutnya.
Dia menerangkan, penyidik Subdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyita barang bukti berupa 8 botol obat perangsang dan sebuah hardisk berisi 83 film porno homoseksual, dan kartu undangan pesta bertajuk ‘kumpul Pemuda-pemuda’, 150 gelang peserta, kondom berbagai merek, 56 kupon permainan dan tisu magic.
Menurut Yusri, kasus tersebut terungkap setelah penyidik menerima informasi adanya kegiatan pesta seks yang berlangsung di Apartemen Kuningan Suite, Setia Budi, Jaksel, Jumat (28/8) lalu.
Kemudian, penyidik melakukan penyelidikan dan penggerebeian pada Sabtu (29/8) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB.
Dari penangkapan itu, penyidik mengamankan sembilan orang sebagai tersangka, dan salah seorang diketahui mengidap HIV.
“Sebanyak 9 tersangka itu penyelenggaranya langsung dalam perbuatan cabul atau pornografi, melakukan pesta seks di suatu tempat,” jelas Yusri
Yusri mengungkapkan,
dari hasil pemeriksaan ke sembilan pelaku memiliki peran masing-masing seperti tersangka berinisial TRF, selaku pimpinan penyelenggara dan penyewa kamar hotel. Lalu, DA dan A selaku penyedia konsumsi. NA selaku bagian keamanan agar tak ada peserta yang membawa narkotika ataupun barang senjata.
Selanjutnya, KG berperan menjaga barang-barang milik peserta, SP bagian registrasi dan administrasi. Terakhir, NM, HY, dan RP selaku panitia yang menjemput peserta di lobi saat tiba di hotel dan mengantarkannya ke kamar tempat acara pestanya digelar.
“Totalnya ada 56 orang yang ditemukan saat dilakukan penggerebekan pada 29 Agustus 2020 lalu, tapi sembilan orang yang diamankan selaku penyelenggara. Sedangkan 47 orang lainnya sebagai saksi. Saat ditangkap mereka hanya mengenakan celana dalam karena memang ada aturan bila ikut kedalam pesta harus menanggalkan pakaian,” ungkapnya. (Sapudji)