DEPOK (Independensi.com) – Untuk menumbangkan rezim Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah berkuasa selama 15 tahun memimpin Kota Depok, enam partai “Koalisi Bangkit” yakni Gerindra, PDIP, PSI, PKB, Golkar dan PAN yang memiliki kursi di DPRD Kota Depok 32 kursi bertekad memenangkan pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia.
Gerbong ini diperkuat dengan dukungan partai non parlemen yang diisi oleh Perindo, Nasdem, PBB, Hanura, PKPI dan Partai Garuda. Selain partai, koalisi yang dinamakan Depok Bangkit itu juga disokong oleh sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) besar, seperti Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Forum Betawi Rempuk (FBR), Pemuda Pancasila (PP), Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) Badan Potensi Pembinaan Keluarga Besar (BPPKB) Banten.
“Ada 12 partai parlemen dan non parlemen tentunya akan menjadi modal kami untuk berjuang. Kami berjuang akan lebih keras, juga pasukan panglima-panglima ormas yang juga datang memberikan dukungannya,” kata Wakil Ketua Tim Pemenangan Pradi-Afifah, Hendrik Tangke Allo, saat mendaftarkan pasangan Pradi-Afifah ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jumat (4/9).
Dengan bergabungnya sejumlah partai dan ormas, pihaknya yakin pasangan tersebut akan membawa harapan baru untuk untuk Kota Depok yang lebih baik. “Dengan kebersamaan semua, partai politik, tokoh ormas, tokoh agama, dan semuanya, kalau boleh saya katakan mewakili mayoritas masyarakat Kota Depok”, jelas Hendrik.
Dia menilai, ini adalah bukti ketidakpuasan masyarakat atas kepemimpinan saat ini di Kota Depok. “Mayoritas warga Kota Depok yang tadi saya sebutkan melalui wakil-wakilnya di partai politik, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, selama ini melihat tidak ada pembangunan yang signifikan di Kota Depok, dibandingkan dengan kemampuan daerah yang dimiliki oleh kota ini,” tegasnya.
Pendaftaran pasangan yang diusung parpol parlemen yang dimulai Jumat ini, berangkat dari Kantor DPC Gerindra di kawasan GDC Sukmajaya setelah pasangan Pradi-Afifah dinyatakan negatif hasil tes swab, sebagai kewajiban paslon yang diterapkan oleh KPU. Pendaftaran paslon pertama ini, diterima Ketua KPU Kota Kota Depok, Nana Sobarna. “Syaratnya ada dalam ketentuan Peraturan KPU, ada syarat pencalonan ada syarat calon, ada banyak sekali item-item-nya,” ujar Nana.
Sebagai informasi, Pradi adalah Wakil Wali Kota Depok yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Gerindra Depok. Sedangkan Afifah adalah kader PDIP berlatar belakang pengusaha. Untuk diketahui, pendaftaran calon kandidat dibuka oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Depok mulai Jumat (4/9/2020). Pemungutan suara direncanakan bakal berlangsung pada 9 Desember 2020.
Terkait Pilakada Kota Depok, kemungkinan hanya akan mempertandingkan dua kubu petahana. Satu adalah kubu PKS, petahana yang telah 15 tahun berkuasa di Depok, yang mengusung kembali Wali Kota Depok Mohammad Idris. Tentunya tiket tersebut tidak gratis, Idris harus bersedia didampingi oleh kader PKS, yakni Imam Budi Hartono anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang dipercaya sebagai bakal calon wakil wali kota.
Dalam pesta demokrasi kali ini, PKS hanya didukung oleh dua partai parlemen yakni Demokrat dan PPP. Mereka menyebutnya sebagai Koalisi Tertata Adil Sejahtera (TAS) dan gerbong ini memiliki perolehan 18 kursi di DPRD Kota Depok. (Robino Hutapea)