JAKARTA (Independensi.com) – Koleksi dari Taman Nasional Ujung Kulon, Banten bertambah dengan kelahiran sepasang anak Badak Jawa belum lama ini. Setelah setahun lalu juga lahir empat badak Jawa.
Pengumuman kelahiran dari sepasang anak badak Jawa, satu jantan dan satu betina disampaikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2020.
Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Wiratno mengatakan, Minggu (20/9) dengan kelahiran sepasang Badak Jawa tersebut mempertegas populasi Badak Jawa terus mengalami perkembangbiakan alami dengan baik.
“Sehingga memberikan harapan besar kelangsungan hidup dari satwa langka spesies Badak Jawa,” tutur Wiratno seraya menyebutkan kelahiran kedua anak Badak Jawa membuktikan kondisi habitat Badak Jawa di TN Ujung Kulon masih baik.
Berdasarkan data terakhir KLHK, hingga Agustus tahun ini, jumlah kumulatif Badak Jawa mencapai 74 individu. Masing-masing 40 jantan dan 34 betina, dengan komposisi umur terdiri dari 15 adalah individu anak dan 59 merupakan pada klaster usia remaja-dewasa.
Wiratno pun memastikan soal ketersediaan pakan Badak Jawa di semenanjung Ujung Kulon masih relatif sangat baik, sehingga menjadi daya dukung kehidupan dan perilaku Badak Jawa pada saat ini dan masa yang akan datang.
Dikatakan juga Wiratno meski dalam situasi pandemi Covid 19 monitoring lapangan terus dilakukan diantaranya melalui video kamera jebak masih terus berlanjut.
“Kegiatan monitoring dan pengamanan penuh terus dilakukan hingga akhir Desember 2020,” ucapnya seraya menyebutkan pengambilan data dan observasi habitat terus dilakukan.
“Pandemi tidak menghentikan kegiatan lapangan KLHK khususnya petugas konservasi di TN Ujung Kulon dan taman nasional lainnya di Indonesia ,” ungkap Wiratno.
Dia juga menyampaikam perintah Menteri LHK Siti Nurbaya untuk tetap bekerja patroli dan kegiatan melindungi kawasan Konservasi termasuk satwa liar. “Ibu Menteri juga berkesempatan memberikan nama anak badak jantan Luther dan yang betina diberi nama Helen,” ujar Wiratno.
Sebelumnya Menteri LHK, Siti Nurbaya pada pertemuan virtual menteri-menteri lingkungan hidup negara anggota G20 (16/9) menegaskan pemerintah mengalokasikan Aggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak kurang Rp4 triliun untuk rehabilitasi lahan dan konservasi.
Termasuk untuk kegiatan konservasi di Taman Nasional diantaranya TN Ujung Kulon yang merupakan rumah bagi Badak Jawa yang terus berkembang jumlah populasinya.(muj)