Es di Pulau Terbesar Dunia Akan Mencair Tahun 2100

Loading

Independensi.com – Greenland –pulau terbesar di dunia–yang terletak di Amerika Utara akan kehilangan es dengan laju tercepat dalam 12.000 tahun terakhir pada tahun 2100.

Jumlah es yang mencair di Greenland terus bertambah semenjak tahun 1990-an. Air lelehan dari lapisan es di Greenland berkontribusi pada kenaikan permukaan laut setinggi 0,7 milimeter per tahunnya.

Jason Briner seorang ahli geologi glasial dan rekan – rekannya dari Universitas Buffalo di New York membuat linimasa perubahan lapisan es yang ada di pulau tersebut dengan rentang waktu selama hampir 12.000 tahun, dari awal zaman Holosen 11.700 tahun yang lalu dan diproyeksikan hingga tahun 2100.

Para peneliti melaksanakan penelitian ini dengan cara menggabungkan simulasi iklim dan fisika es dengan pengamatan sedalam apa lapisan es di masa lalu yang ditandai dengan adanya morain. Morain adalah endapan batu yang menumpuk dari tepian gletser kuno.

Tim Jason Briner memperkirakan Greenland kehilangan 6.000 miliar metrik ton es setiap abadnya pada periode yang hangat 7.000 hingga 10.000 tahun yang lalu.

Jumlah tersebut tidak pernah meningkat hingga tahun 2000 sampai 2018 atau 2 dekade terakhir. Jumlah rata – rata es yang mencair di Greenland meningkat menjadi 6.100 miliar ton per abad.

Dikatakan oleh tim tersebut bahwa kecepatan melelehnya es di Greenland akan meningkat sampai abad berikutnya. Banyak atau tidaknya es yang meleleh bergantung pada emisi rumah kaca di masa depan.

Temuan Baru, Ada Potongan Planet Venus di Bulan?

Jika emisi rumah kaca di masa depan lebih rendah daripada skenario yang sudah diperkirakan, jumlah es yang mencair diprediksi menjadi 8.800 miliar ton per abad pada tahun 2100. Apabila emisi rumah kaca lebih tinggi, Greenland akan kehilangan esnya sebanyak 35.900 miliar ton per abad.

”Emisi yang lebih rendah dapat memperlambat mencairnya es di Greenland, tetapi apa pun yang dilakukan manusia, es akan mencair lebih cepat dibandingan selama periode hangat” kata Briner. (Immanuel Nauly)