Alex Tarigan (kedua kanan) melakukan aktivitas gobar dengan komunitas golf di Batam. (Dokumentasi Pribadi)

Alex Tarigan Merindukan Turnamen Pro

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Awal tahun ini, tepatnya pada 20-21 Februari 2020 lalu, PGA Tour of Indonesia (PGATI) menyelenggarakan kegiatan Playing Ability Test (PAT) atau tes kemampuan bermain bagi para pegolf amatir yang beralih status menjadi pro.

Kegiatan tersebut berlangsung di Damai Indah Golf BSD Course dan diikuti 12 pegolf amatir dari beberapa daerah di Indonesia.

Selain itu, PAT tersebut (yang berlangsung pada 20-02-2020) juga diikuti oleh dua warga negara asing dari Korsel dan Arab Saudi.

Seluruh peserta bermain sebanyak 36 hole. Delapan belas hole pertama (ronde pertama) dimainkan pada pagi hari,  dan usai istirahat makan siang, permainan (ronde kedua) dilanjutkan untuk menyelesaikan 18 hole berikutnya. Usai PAT, keesokan harinya acara dilanjutkan dengan Sertifikasi Teaching Pro.

Andalan Pengprov Kepulauan Riau

Alex Tarigan adalah salah satu pegolf amatir yang mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh PGA Tour of Indonesia tersebut.

Seperti diketahui, pegolf amatir kelahiran Tanah Karo pada 6 Maret yang merahasiakan tahun kelahirannya ini adalah salah pegolf andalan Pengprov PGI Kepulauan Riau.

Alex Tarigan saat tampil di PON XVIII 2012 Pekanbaru, Riau.

Selain sering tampil mewakili daerahnya pada event golf amatir nasional yang diselenggarakan oleh PB PGI, pegolf yang juga merahasiakan pekerjaan sehari-harinya ini, juga tampil mewakili daerahnya di pesta olahraga multi event empat tahun sekali di NKRI yang dikenal dengan Pekan Olahraga Nasional (PON).

Usai PON Riau di Pekanbaru pada 2012, Bang Alex, sapaan akrabnya, tetap ‘kekueh’ berkiprah di amatir – tidak seperti rekan-rekannya sesama pegolf amatir: usai PON tak lama kemudian beralih status menjadi pegolf amatir.

Dan, suami dari Naiko Motoko yang telah dikaruniai orang anak masing-masing bernama Nanako Tarigan (anak pertama dan masih duduk di bangku SMA) serta Aiko Tarigan (anak kedua dan masih duduk di bangku SD) ini – justru menanggalkan status sebagai pegolf amatir dan beralih ke pro baru pada 2020 ini – tepatnya setelah dia lolos dari Playing Ability Test (PAT) atau tes kemampuan bermain dan Sertifikasi Teaching Pro pada 20-21 Februari 2020 lalu di Damai Indah Golf – BSD Course, Serpong – Tangerang, Banten.

Menggunakan 7 Iron

Bang Alex kenal golf pada Agustus 2003 lalu.  “Waktu itu aku bersama istriku menginap di Lagoon Bintan Lagoi. Di belakang Villa ada Driving Range,” kata Bang Alex mengawali kisahnya.

“Di situlah  pertama kali pegang stick. Dengan stick golf iron 7, bola yang aku pukul langsung terbang 100 meter jaraknya,” tambahnya.

Selain berlatih di Driving Range, Bang Alex juga aktif bermain di lapangan – menyusuri fairway dan hole demi hole. “Pertama kali turun main golf di Tamarin Santana, yang dirancang oleh Jack Nicklaus di Batam Nongsa – Samping Hotel Nongsa Poin Marina,” ujarnya.

Pegolf yang dikenal dengan pukulan jarak jauhnya ini (Long Distance), pertama kali ikut turnamen dalam event Telkomsel yang berlangsung di Palm Spring Golf Course. Dalam event tersebut, Bang Alex, selain berada di posisi best nett 2 juga merebut gelar juara keterampilan Nearest to The Pin di Hole #7 Island.

Setelah itu, bila ada event berskala lokal dan nasional, Bang Alex selalu tampil. Puncaknya adalah ketika dia memperkuat tim golf Pemda Riau saat menjadi tuan rumah pada PON XVIII yang berlangsung di Pekanbaru. “Aku menggantikan Heri Marina yang berhalang tampil,” katanya.

Dan, jelang PON XIX Jawa Barat yang berlangsung di Bandung pada 2016, di mana pada 2015 digelar Pra PON Bang Alex merebut medali perunggu.

“Jadi… kalau dihitung mundur… lebih kurang 17 tahun aku berkiprah di kompetisi amatir, Bang,” katanya, menegaskan.

Senior Pro

Menjawab pertanyaan, kenapa baru beralih status menjadi pegolf profesional – setelah lebih dari satu dekade berkiprah amatir – dengan jujur Alex Tarigan mengungkapkan bahwa itu semua disebabkan karena di Batam sering digelar turnamen Senior Pro yang diselenggarakan oleh komunitas golf yang berasal Malaysia dan Singapura – dengan prize money yang sangat “menggiurkan” jumlahnya.

Akan tetapi, setelah Alex Tarigan lolos PAT PGA Tour Indonesia dan resmi menyandang status sebagai pegolf profesional, pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Sehingga secara otomatis Alex Tarigan menganggur. Jangankan tampil bersaing di ajang turnamen pro lokal di bawah pengawasan PGA Tour Indonesia, tampil di ajang persaingan Senior Pro yang diselenggarakan oleh komunitas golf dari Malaysia dan Singapura, pun belum terwujud menjadi kenyataan.

Beberapa waktu lalu, tepatnya awal Agustus 2020, PGA Tour Indonesia akan menggekar turnamen Pro Reguler dan Pro Senior dengan total hadiah sebesar Rp350 juta dengan rincian Rp200 juta untuk Pro Reguler, untuk Pro Senior hadiah yang diperebutkan sebesar Rp150 juta. Turnamen direncanakan selama 4 hari, 2 hari untuk Pro Reguler dan 2 hari lainnya untuk Pro Senior.

Tapi, akibat adanya pandemi Covid-19, kedua event tersebut diundur pelaksanaannya hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Seperti halnya pro lokal lainnya, Alex Tarigan pun merindukan turnamen golf pro segera digelar kembali di negeri ini.

Sambil menunggu pandemi berlalu, untuk menjaga badannya tetap bugar dan fit, Bang Alex tetap melakukan aktivitas gobar (golf bersama) dengan komunitas golf yang ada di Batam.

Selain tubuh tetap bugar dan fit, kegiatan gobar juga membuat imunitas tetap terjaga dan suhu tubuh stabil.

Sedangkan stick golf milik Bang Alex pun sudah pasti tidak akan berkarat, karena masih sering dipergunakan untuk memukul bola – baik saat practice di Driving Range maupun saat turun ke lapangan menyusuri fairway serta hole demi hole bersama rekan-rekan lainnya dari komunitas golf di Batam. (Toto Prawoto)