JAKARTA (IndependensI.com) – Peringatan Hari Natal Nasional tahun 2020 diawali dengan aksi sosial berupa pemberian bantuan untuk 8.424 anak asuh di 186 panti asuhan dan rehabilitasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan aksi sosial ini menjadi bagian dari upaya menggalang gotong royong dan bergandengan tangan membangun silaturahmi untuk mengurangi tekanan akibat pandemi Covid-19.
“Perayaan kali ini kami berupaya untuk meringankan tekanan akibat pandemi. Dengan gotong royong dan bergandengan tangan saling membangun silaturahmi untuk menghadapi pandemi,” ujarnya dalam acara Penyerahan Bantuan Aksi Sosial Natal Nasional secara simbolis dari Panti Asuhan Vincentius Putera, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2020).
Menurut Menteri Johnny yang menjadi Ketua Panita Peringatan Natal Nasional Tahun 2020, peringatan yang berlangsung di tengah pandemi perlu diwarnai dengan semangat optimistisme untuk mencapai cita-cita bersama bangsa.
“Kali ini ditandai dengan suasana dan situasi yang sulit, namun Presiden Joko Widodo telah berpesan kepada bangsa kepada rakyat bahwa momentum ini harus menjadi titik simpul baru untuk melakukan giant step, lompatan besar untuk kembali optimis dan mengisi negara kita dalam mencapai cita-cita bersama kita: masyarakat yang sejahtera adil dan makmur,” tandasnya.
Menteri Kominfo mengajak untuk merayakan natal dengan bahagia dan suasana batin yang gembira, meski berlangsung di tengah pandemi. “Diantisipasi secara hybrid, seperti ini offline pertemuan fisik harus dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat,” ingatnya.
Menurut Menteri Johnny tahun ini tema peringatan Natal Nasional sama seperti disampaikan oleh Persatuan Gereja Indonesia dan Konferensi Waligereja Indonesia. “Matius 1:23 Mereka Menamakannya-Nya Immanuel, Tuhan Beserta Kita,” ungkapnya seraya menjelaskan bahwa dirinya ditugaskan oleh Menteri Agama menjadi Ketua Panitia Natal Nasional 2020.
Menteri Kominfo mengajak untuk menerapkan prinsip universalitas, subsidiaritas dan solidaritas kristiani dalam perayaan Natal tahun ini. “Untuk menerjemahkan tema itu, dengan prinsip subsidiaritas dan solidaritas kita wujudkan dalam bentuk bantuan sosial. Karena persiapan terbatas kita berupaya agar prinsip dasar keberpihakan dan jangkauan bisa menjadi representasi ke-Indonesia-an kita,” ujarnya.
Selain bantuan sosial kepada panti asuhan dan rehabilitasi, Panitia Peringatan Natal Nasional juga menyerahkan bantuan alat komunikasi berupa perangkat radio komunikasi untuk mendukung pembelajaran jarak jauh di Papua Barat.
Menteri Johnny menilai bantuan sosial relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Menurutnya tekanan ekonomi akibat pandemi perlu direspons dengan memberikan bantuan subsidi untuk meringankan beban ekonomi.
“Sementara dengan kebutuhan yang meningkat yakni transformasi digital, menghubungkan kita satu dan lainnnya melalui komunikasi radio, baik telekomunikasi seluler maupun melalui radio ORARI untuk mendukung pembelajaran jarak jauh,” jelasnya.
Menteri Kominfo juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas dukungan berbagai pihak yang ikut memberikan bantuan. “Saya secara khusus menyampaikan terima kasih kepada penderma yang berpihak dan turut mengambil bagian dalam kegiatan Natal tahun ini. Saya tidak bisa menyebut namanya satu per satu, tapi Tuhan pasti mencatat nama semua penderma,” ungkapnya.
Kepada penerima bantuan aksi sosial, Menteri Johnny mengharapkan tidak melihat besaran bantuan. Namun, lebih melihat semangat dan prinsip dasar untuk membangun kegotongroyongan antaranak bangsa.
“Sekali lagi jangan dilihat dari jumlahnya, tapi lebih pada prinsip-prinsip dasar yang kita imani bersama. Kita lakukan ini dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Kita lakukan ini memenuhi kebersamaan kegotongroyongan dan saling sambung rasa kasih dan semoga bermanfaat dapat digunakan untuk kepentingan kita,” tuturnya.
Menurut Menteri Kominfo, kegiatan Aksi Sosial ini menjadi awal rangkaian peringatan Natal Nasional 2020. “Dan ini awal dan kegiatan lengkap 2020 yang dalam waktu singkat tidak berarti kegiatan ini selesai di tanggal 27 Desember 2020. (Aksi Sosial) akan dilakukan terus menerus,” tandasnya.
Usai memberikan sambutan, Menteri Johnny berbincang dengan Suster Anjela Sirait dari Pusat Rehabilitasi Cacat Fisik Pematang Siantar Sumatera Utara. Kemudian menyerahkan bantuan perangkat radio komunikasi untuk Papua Barat yang diterima oleh Wakil Ketua Umum ORARI Sugeng Supriyatna.
Setelah menyaksikan tayangan video dari ORARI Papua Barat, Menteri Kominfo juga menegaskan pada tahun 2021 dan 2022, Kementerian Kominfo akan membangun 3.113 Base Transceiver Station (BTS) tambahan untuk wilayah desa di Papua, Papua Barat dan wilayah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T).
“Untuk Papua dan 9.013 desa dan kelurahan di 3T, pada tahun 2021 dan 2022 akan dibangun sebanyak 3.113 BTS. Mudah-mudahan pada akhir 2022 sebayak 83.218 desa dan kelurahan sudah terlayani dengan sinyal 4G melalui BTS yang kita bangun,” paparnya.
Hadir dalam penyerahan bantuan aksi sosial secara simbolis itu, Dirjen Bimbingan Masyarakat Katholik Kementerian Agama Bayu Samudera dan Direktur Vicencius Putra Romo Dedi Kurnaidi.
Hadir pula secara virtual 116 perwakilan pengelola panti asuhan dan rehabilitasi serta pondok pesantren penerima bantuan.
Lokasi penerima bantuan Aksi Sosial tersebar di Ruteng, Pula Nias, Malang, Kalimantan Timur, Madiun, Jogjakarta, Merauke Jakarta, Kupang, Bali, Lombok, Papua, Medan, Pematang Siantar, Banyuwangi, Batang, Sumbawa, Tanjung Karang, Kalimantan Barat, serta pondok pesantren beberapa daerah lain. (Chs)