JAKARTA (IndependensI.com) – Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengatakan, pemerintah pusat dan daerah harus mempersiapkan secara sungguh-sungguh dan hati – hati pembukaan sekolah di tengah pandemi Covid 19. Persiapan harus terencana dan masif ketika akan melakukan pembelajaran tatap muka.
“Perlu kecermatan dan kehati-hatian, jangan sampai sekolah berpotensi kuat menjadi klaster baru,” kata Retno, dalam keterangannya, Senin (28/12/2020).
Terkait hal tersebut, Retno setidaknya memberikan empat rekomendasi kepada pemerintah. Pertama adalah wajib dilakukan pemetaan sekolah yang siap dan belum siap melakukan pembelajaran tatap muka pada Januari 2021.
“Meski zonanya hijau, tetapi sekolah belum siap maka tunda pembelajaran tatap muka, tetap perpanjang pembelajaran jarak jauh, perlu keterlibatan aktif gugus tugas Covid-19 daerah,” kata dia lagi.
Kedua, pembelajaran tatap muka sebaiknya tidak dilakukan untuk semua mata pelajaran. Pembelajaran tatap muka mestinya dilakukan hanya untuk materi yang sulit dan sangat sulit serta memerlukan praktik langsung.
Ketiga, Retno juga mengusulkan, perlu adanya panduan atau acuan bagi sekolah dan daerah saat menggelar pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh secara campuran. Hal ini terkait dengan jika ada siswa yang tidak diizinkan orang tuanya berangkat sekolah ataupun jika sekolah memutuskan untuk melakukan pembelajaran hibrida (hybrid) atau campuran jarak jauh dan tatap muka.
Keempat, Retno juga mendorong agar sekolah harus didampingi dan diukung pendanaannya untuk menyiapkan infrastruktur dan protokol kesehatan di satuan pendidikan. “Kalau belum siap, sebaiknya tudan buka sekolah pada Januari 2021,” ujar Retno.