Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo (kiri) dan Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari. (Ist/KOI)

KOI dan Satgas Covid Kampanye Masker

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Menyusul semakin meningkatnya penyebaran virus Covid-19, Komite Olimpiade Indonesia bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengkampanyekan pemakaian masker di masyarakat.

Hal tersebut diresmikan dalam pertemuan antara Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari dengan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, yang berlangsung Selasa (12/1/2032). Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas bentuk kerja sama untuk kampanye pemakaian masker dengan melibatkan atlet, pelatih, dan ofisial dari cabang olahraga.

“Komite Olahraga Indonesia dan Satgas Penanganan Covid-19 sepakat untuk melakukan kampanye bersama pemakaian masker dan kami akan membuat program jangka panjang. Dalam kampanye ini kami akan mengajak atlet dan pelatih dari semua cabang olahraga untuk terlibat,” kata Raja Sapta yang akrab Okto melalui rilis yang diterima Independensi.com.

KOI dan BNPB melihat kampanye pemakaian masker ini sangat penting karena dalam beberapa bulan terakhir jumlah kasus Covid-19 terus meningkat, dan memakai masker menjadi salah satu cara efektif yang direkomendasi oleh badan kesehatan dunia, WHO, untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

Kepala Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19, Hery Trianto mengatakan, kampanye seperti ini diperlukan karena kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan terlihat menurun.

“Data yang kami kumpulkan menunjukkan tingkat kepatuhan masyarakat dalam tiga bulan terakhir menurun. Jadi, kami ingin melakukan kampanye dengan melibatkan atlet karena mereka tokoh publik yang kerap berinteraksi dengan media. Saat membaca Kevin (Sanjaya) positif, kami berpikir bagaimana untuk melibatkan dia dalam kampanye ini,” kata Hery.

Selain itu, kampanye vaksin juga membuat masyarakat memiliki harapan berlebih yang membuat masyarakat menjadi abai terhadap protokol kesehatan. Karena itu, penting untuk mengembalikan fungsi vaksin dan pelaksanaan protokol kesehatan pada proporsinya, kata Hery lagi.