JAKARTA (IndependensI.com) – Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyusun peta jalan atau Roadmap Indonesia Digital 2021-2024. Menteri Kominfo Johnny G. Plate menyatakan peta jalan yang memuat empat sektor strategis sesuai arahan Presiden Joko Widodo itu telah selesai dan sedang
dilaporkan kepada Presiden.
“Secara garis besar Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024 ini memberikan penjelasan mengenai arah kebijakan, implementasi pelaksanaan dan target capaian untuk transformasi digital Indonesia di empat sektor strategis,” ujar Menteri Johnny dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI di Gedung DPR-RI Senayan, Jakarta.
Menurut Menteri Kominfo, dokumen Peta Jalan Indonesia Digital saat ini secara pararel telah disampaikan kepada Presiden untuk selanjutnya mendapatkan arahan dan petunjuk kebijakan lebih lanjut sebelum disampaikan kepada publik. “Peta jalan Indonesia Digital 2021-2024 disusun berdasarkan lima arahan Bapak Presiden, menyangkut percepatan transformasi digital Indonesia,” ungkapnya.
Pada bulan Agustus 2020, saat memimpin Rapat Terbatas Perencanaan Transformasi Digital, Presiden Joko Widodo memberikan arahan untuk percepatan transformasi digital dilakukan lima langkah, pertama, segera lakukan percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital. Kedua, Presiden meminta agar dipersiapkan peta jalan atau road map transformasi digital di sektor-sektor strategis. Beberapa sektor tersebut antara lain pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri, dan penyiaran agar utilitisasi infrastruktur juga meningkat.
Ketiga, Presiden meminta agar integrasi pusat data nasional dipercepat. Keempat, Presiden ingin agar kebutuhan sumber daya manusia (SDM) talenta digital disiapkan. Dan kelima, Presiden meminta agar jajarannya segera menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan regulasi, skema pendanaan, dan pembiayaan transformasi digital.
100 Kegiatan
Menteri Johnny merinci empat sektor strategis dalam mewujudkan transformasi digital Indonesia mencakup infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital. “Penyusunan peta jalan itu juga melibatkan mitra Kementerian Kominfo, kementerian dan lembaga terkait, termasuk perwakilan sektor swasta dan masyarakat,” tandasnya.
Secara umum, Menteri Kominfo menegaskan arahan Presiden Joko Widodo diterjemahkan dalam empat arah strategis yang dikelompokkan ke dalam empat sektor strategis. “Kemudian, arahan strategis di setiap sektor tersebut diturunkan menjadi rincian-rincian inisiatif strategis yang lebih spesifik untuk mempermudah pelaksanaan di kemudian hari,” jelasnya.
Dalam pembuatan inisiatif strategis, Menteri Johnny menyatakan, Kementerian Kominfo berusaha mencakup berbagai bidang secara komprehensif. “Hal ini dilakukan sebagai upaya membuka ruang bagi pemangku kepentingan untuk bersama-sama mendorong realisasi transformasi digital Indonesia yang didalamnya tidak kurang dari 100 kegiatan yang harus dilakukan,” tandasnya.
Penanganan Covid-19 dan Vaksinasi
Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI yang berlangsung secara tatap muka dengan protokol kesehatan ketat dikombinasikan virtual melalui konferensi video Menteri Kominfo juga menjelaskan mengenai peran strategis Kementerian Kominfo dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Diantaranya penambahan fitur registrasi Vaksin dan sertifikat Vaksin pada aplikasi PeduliLindungi, berupa registrasi penerima Vaksin dan akan memperoleh sertifikat Vaksin secara digital di dalam aplikasi,” ungkapnya.
Menteri Johnny menyontohkan pada tanggal 20 Januari 2021 telah menjalani Vaksinasi Covid-19 tahap pertama. Setelah divaksin kemudian menerima informasi vaksinasi melalui aplikasi PeduliLindungi.
Menteri Kominfo kembali melakukan vaksinasi tahap kedua. Dan secara digital sertifikat akan dikeluarkan di aplikasi yang saat ini dapat diunduh melalui App Store untuk iOS dan Google Play Store untuk android itu.
“Kami tentu berharap mengingat pentingnya aplikasi ini dan telah dilakukan beberapa kali peningkatan fitur-fitur untuk kepentingan dukungan penanganan Vaksin Covid-19, maka melalui forum yang terhormat ini saya tentu berharap kerja bersama-sama dengan Komisi I untuk melakukan sosialisasi yang lebih masif kepada masyarakat sehingga bisa memanfaatkan dan menggunakan aplikasi ini untuk membantu Indonesia dalam memutus rantai Covid-19, sekaligus membuka ruang bagi kita bersama untuk melaksanakan pemulihan ekonomi nasional kita,” ungkapnya.
Selain itu, Kementerian Kominfo juga menyediakan akses pendaftaran vaksinasi berupa kanal Chatbot WhatsApp pada tautan bit.ly/vaksincovidRI atau melalui nomor 081110500567. Kanal itu akan memudahkan tenaga kesehatan (nakes) untuk melakukan input data penerima Vaksinasi Covid-19 serta melakukan registrasi di mana saja.
“Jadi metode dalam rangka pendataan dilakukan dalam dua jalur, basis utamanya dilakukan secara digital. Namun demikian secara offline apabila masih terdapat masyarakat yang belum melakukan pendaftaran atau belum respon apa yang sudah terdata secara online, maka petugas lapangan di pemukiman masyarakat baik itu oleh Babimsa maupun Babimkamtibmas, serta dibantu oleh pemerintah daerah untuk dilakukan pendekatan perorangan dalam rangka mensukseskan Vaksin Covid-19,” jelasnya.
Mengenai Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Covid-19,
Menteri Johnny menjelaskan bahwa fleksibilitas SISD itu mengintegrasikan berbagai data dari sumber kementerian, lembaga maupun operator telekomunikasi untuk tahap pendaftaran, tahap distribusi dan tahap pelaksanaan hingga monitoring pelaksanaan Vaksinasi.
“Dan mengintegrasikan berbagai aplikasi untuk pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, diantaranya aplikasi PeduliLindungi Kominfo dan Kementerian BUMN untuk registrasi ulang, PrimaryCare dari BPJS Kesehatan untuk pencatatan dan pelaporan Vaksinasi, dan aplikasi SMILE dari Kemenkes untuk meminitoring distribusi Vaksinasi, ditambah aplikasi yang dimiliki oleh Bio Farma sendiri untuk mendukung dan menunjang distribusi,” tandasnya.
Menteri Johnny menegaskan bahwa Kementerian Kominfo terus mengupayakan perbaikan SISD Vaksinasi Covid-19 agar lebih efisien.
“Salah satu evaluasi pelaksanaan Vaksinasi tahap pertama kemarin adalah masih banyak nakes yang belum melakukan registrasi ulang,” ujarnya.
Menurut Menteri Kominfo saat ini sudah berlangsung pembaharuan data pada SISD Vaksinasi Covid-19 dan telah berhasil diterbitkan 980 ribu tiket vaksinasi tenaga kesehatan. Selain itu, Kementerian Kominfo juga melakukan peningkatan fleksibilitas SISD Vaksinasi Covid-19 melalui dua upaya.
“Yang pertama mengirimkan tiket Vaksinasi langsung ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota terkait, dan yang kedua mengembangkan aplikasi primaryCare agar jadwal Vaksinasi bisa disesuaikan sesuai situasi dan kondisi, tidak hanya terpaku pada satu fasyankes dengan jadwal tertentu saja,” imbuhnya. (Chs)