JAKARTA (Independensi.com) – Ketua Umum Himpunan Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah Indonesia (HIPMIKIMDO) Dr Laurensius Manurung SE MM mengatakan sangat optimis kalangan pengusaha mikro, kecil dan menengah mampu bangkit dari dampak pandemi covid-19 dalam beberapa waktu mendatang.
“Kami sedang mempersiapkan berbagai solusi untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dunia usaha, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah. Dampak pandemi memang sangat berat, bahkan ada yang harus gulung tikar, tetapi peluang juga besar,” kata Laurensius Manurung di Jakarta, Jumat (26/3/2021).
Sesuai laporan dari DPD dan DPC, kata Laurensius, hampir semua usaha anggota HIPMIKIMDO terpukul dan banyak gulung tikar karena mereka tidak siap. Tadinya mereka dengan tenang berusaha di suatu tempat tiba-tiba pasar tutup dan produksi mereka tidak ada pembeli, bahkan modal kerja menjadi untuk kebutuhan konsumsi sehingga semakin parah.
Menurut Laurensius, dirinya baru saja terpilih sebagai Ketua HIPMIKIMDO 1 Februari 2021 lalu. Setelah saya terpilih tugas pertama adalah menyusun Pengurus DPP bersama formatur dan telah saya tandatangani tangga 8 Pebruari 2021. Termasuk mewujudkan terbentuknya DPD dan DPC di seluruh Indonesia yakni 34 DPD dan 514 DPC serta mendata ulang anggota aktif dan produktif tahun 2021.
Tugas kedua adalah menyempurnakan AD/ ART dan telah selesai tanggal 5 Pebruari 2021 bersama Tim Penyempurnaan AD/ ART.
Target saya, sesuai visi yang saya sampaikan dalam Munaslub adalah terwujudnya pengusaha mikro kecil menegah bertumbuh berkembang mandiri dengan produk yang berkualitas berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.
Laurensius mengaku, pihaknya telah melakukan mapping permasalahan anggota HIPMIKIMDO. Dari hasil mapping tersebut dapat saya simpulkan ada 5 masalah utama yaitu :
Pertama, Pasar yaitu berpindah dari market space ke market place, sehingga kita dorong anggota untuk masuk pasar secara online.
Kedua, Pendanaan. Belum lama ini saya dan Tim sudah bertemu dengan Direktur Bisnis Mikro Bank BRI bagaimana pemberdayaan UMKM utk mengatasi penahanan dan disepakati adanya MOU antara HIPMIKIMDO dengan Bank BRI.
Ketiga, Digitalisasi . HIPMPIKIMDO untuk mempercepat pendataan dan pemasaran produk UMKM maka akan diadakan MOU dengan LAPI ITB
Keempat, Manajemen dan SDM yang masih rendah. Sudah dilakukan webinar pertama tanggal 18 Pebruari 2021 dan akan dikakukan secara mingguan dan berseri agar manajemen dan SDM UMKM meningkat
Kelima, Perizinan. Kami mentargetkan semua anggota UMKM memiliki legalitas dan kita akan fasilitasi mendaftar melalui OSS.
Laurensius mengatakan, pihaknya mentargetkan para UMKM ini harus diberdayai supaya bisa naik kelas dari mikro menjadi kecil, kecil menjadi menegah dan menengah menjadi besar. “Di samping itu, perusahaan harus berdaya saing dalam memasuki era digital sehingga masuk pasar nasional dan global,” kata Laurensius Manurung yang mengaku tidak pernah terpikir sebelumnya menjadi Ketua Umum HIPMIKIMDO.
HIPMIKIMDO adalah organisasi wadah pengusaha mikro kecil dan menengah Indonesia bertujuan menumbuh kembangkan pengusaha mikro kecil dan menengah secara mandiri membangun perekonomian nasional yang berkeadilan melalui penciptaan lapangan kerja dan mendorong usaha produktif berkontribusi disetiap daerah.
Sesuai data dari Kemenkop dan UMKM pada tahun 2018, jumlah pengusaha UMKM mencapai 64.2 juta unit, dimana 98,68 persen usaha Mikro kecil dan menyerap tenaga kerja 116.98 juta orang atau 97 persen. “Dari data itu bisa dibayangkan betapa besar peran UMKM dalam perekonomian nasional,” tambahnya. (chk)