JAKARTA (IndependensI.com) – Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, mendapat apresiasi dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Menurutnya, dengan hadirnya KIP Kuliah Merdeka ini diharapkan dapat memutuskan mata rantai kemiskinan di Tanah Air.
“Melalui KIP Kuliah ini pemerintah berupaya membuka lebih banyak kesempatan bagi generasi mudah yang berlatar belakang ekonomi lemah untuk dapat mengubah nasib sekaligus memotong rantai kemiskinan. Kami sangat menyambut baik percepatan yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap KIP Kuliah ini,” ujar Muhadjir dalam peluncuran acara peluncuran KIP Kuliah Merdeka, Sabtu (27/3/2021).
Berbeda dari KIP Kuliah sebelumnya, KIP Kuliah Merdeka merupakan bentuk penyempurnaan. Di mana dalam versi barunya biaya pendidikan bagi penerima KIP Kuliah dinaikkan dari semula setara maksimal Rp 2,4 juta kini bisa maksimal Rp 12 juta. Dengan begitu anak-anak dari keluarga tidak mampu tak perlu ragu lagi untuk memilih prodi bagus di kampus ternama karena biaya kuliahnya akan dibayarkan KIP Kuliah Merdeka sampai 8 semester penuh.
Bukan hanya itu, bantuan biaya hidupnya pun dinaikkan dari semula disetarakan Rp 700 ribu kini minimal Rp 800 ribu per bulan. Serta peserta yang kampusnya berada di wilayah yang memiliki biaya hidup mahal, KIP Kuliah Merdeka akan memberikan bantuan biaya hidup mahasiswa sampai dengan Rp 1,4 juta per bulan.
“Saya mengajak anak-anak SMA atau SMK dengan kondisi ekonomi keluarga tidak mampu tetapi berprestasi di dalam akademik agar tidak ragu mendaftar KIP Kuliah. Wujudkan mimpimu dengan pendidikan yang lebih baik,” tuturnya.