JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus bergerak meningkatkan kualitas kawasan permukiman kumuh guna mengangkat potensi sumber daya alam wilayah setempat. Di Provinsi Sumatera Barat, program penataan kawasan salah satunya dikerjakan Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR dengan melibatkan peran aktif Pemerintah Daerah dan masyarakat di Kelurahan Batang Arau dan Seberang Palinggam Kota Padang.
Kawasan yang dilintasi Sungai Batang Arau ini mayoritas penduduknya adalah nelayan. Kepadatan dan ketidakberaturan permukiman serta minimnya infrastruktur menyebabkan kawasan ini menyandang predikat kumuh.
“Konsep penataan kawasan disesuaikan dengan fungsi kota sebagai kota tujuan wisata dengan keselarasan lingkungan dan mempertahankan kearifan lokal mulai dari tahap perencanaan hingga pembangunan dengan melibatkan Pemerintah Daerah,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Penataan kawasan kumuh Batang Arau dan Seberang Palinggam mulai dikerjakan Juli 2019 dan telah selesai pada Desember 2019. Saat ini kawasan tersebut menjadi tujuan wisata yang representatif dan ikon kebanggaan wisata di Kota Padang.
Penanganan Kawasan Batang Arau dan Seberang Palinggam bersumber dari APBN sebesar Rp 14,97 miliar untuk pekerjaan fisik dan Rp 466 juta untuk supervisi. Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan pedestrian jalan utama sepanjang 1,6 km, plat duiker sebanyak 2 unit, jalan lingkungan sepanjang 293,3 meter, lampu taman 120 unit, dan pekerjaan bangku serta tempat sampah.
Sebelumnya, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Barat, Ditjen Cipta Karya sejak April 2018 dan selesai akhir tahun 2018 juga telah mendukung penataan kawasan Batang Arau diantaranya berupa pembangunan jalur pejalan kaki, saluran/drainase, Taman Siti Nurbaya yang dilengkapi arena skateboard, tempat sampah, toilet umum, gapura, dan jalan lingkungan.
Jarak tempuh menuju Kawasan Batang Arau sekitar 20 menit dari pusat Kota Padang dan 50 menit dari Bandara Minangkabau melalui jalur darat. Di samping kualitas lingkungan yang semakin meningkat, Kawasan Batang Arau yang tertata rapi menjadi potensi destinasi wisata yang akan mendorong peningkatan ekonomi lokal.
Di kawasan tersebut terdapat Pelabuhan Muaro yang merupakan pelabuhan tertua di Kota Padang sehingga menyimpan potensi wisata sejarah. Selain itu juga sebagai lokasi legenda Siti Nurbaya yang ditandai dengan adanya Makam Siti Nurbaya dan Jembatan Siti Nurbaya. (wst)