JAKARTA (IndependensI.com) – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyebut say ini sudah terdapat 22.736 perusahaan yang terdaftar dalam program vaksinasi gotong royong atau mandiri. Dari jumlah itu, sekitar 10 juta karyawan telah mendaftarkan diri untuk divaksin yang akan dilakukan secara bertahap.
Kadin terus membuka pendataan bagi perusahaan untuk mendaftarkan karyawan dan keluarga karyawan dalam vaksinasi gotong royong. Hingga saat ini pendataan memasuki tahap tiga dan berakhir pada 21 Mei 2021 mendatang.
Ketua Umum Kadin, Rosan P Roeslani menyebut, kemungkinan jumlah perusahaan yang mendaftar terus meningkat hingga batas akhir pendaftaran . “Kita melihat animonya akan semakin meningkat, kan biasanya sudah mulai berjalan (vaksinasi), orang kita ini langsung meningkat yang melakukan pendaftaran atau registrasi,” ujar Rosan dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (19/5/2021).
Dari 22.736 perusahaan yang terdata, terdiri dari perusahaan manufaktur dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dimana, jumlah usaha mikro mencapai 7.000 perusahaan.
“UMKM pun memiliki registrasi ke kita, dan pegawainya hanya 3-20 orang. Dan mereka menanyakan ke kita, apakah UMKM boleh ikut, kita sampaikan selama itu berbadan hukum Indonesia, mereka boleh mendaftar. Karena itu mereka bisa mendaftar dan kurang lebih sudah mencapai 7.000 UMKM yang mendaftar dari 22.736,” katanya.
Pelaksanaan program vaksinasi gotong royong sudah berjalan per Senin 18 Mei 2021. Kadin mencatat ada 165.000 peserta atau karyawan swasta yang divaksin Covid-19 pada tahap awal.
Dari jumlah peserta itu, ada 330.000 dosis vaksin Sinopharm yang disediakan PT Bio Farma (Persero). Sementara, total perusahaan yang dibidik Kadin pada tahap satu sebanyak 180.000 perusahaan.