JAKARTA (IndependensI.com) – Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto mengatakan, hingga 11 Juni 2021 Indonesia telah melakukan vaksinasi dengan 31,5 juta dosis vaksin. Pemerintah akan terus berupaya mencapai target vaksinasi agar target penyuntikan terhadap 70 persen warga negara indonesia bisa hingga penutupan tahun 2021.
“Hingga tanggal 11 Juni 2021, kita telah melakukan vaksinasi sebanyak 31,5 juta dosis dan akan terus ditambah dengan kecepatan vaksinasi yang mencapai sekitar 700 ribu dosis per hari pada bulan Juni ini serta 1 juta dosis per hari pada bulan Juli dan meningkat seterusnya,” katanya saat melakukan tinjauan pemberian vaksinasi di oleh Pemerintah Daerah di Kawasan Industri Batamindo, Panbil Industrial Estate, dan PT Sat Nusa Persada Tbk., Kepulauan Riau.
Menko Perekonomian itu mengatakan, untuk Kepulauan Riau sendiri, realisasi vaksinasi per 11 Juni 2021 telah mencapai 373.222 dosis. Dibandingkan target, penyuntikan dosis-1 telah mencapai 82,77 persen dan berada di urutan ke-3 dalam hal kecepatan di bawah Bali dan DKI Jakarta.
Airlangga juga menjelaskan, vaksinasi kepada tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu syarat utama dalam upaya mempersiapkan rencana Safe Travel Corridor Nasional. Bali, Batam dan Bintan merupakan salah satu daerah pariwisata prioritas (wilayah 3B) di Indonesia dan sentral dari pekerja migran Indonesia.
“Upaya percepatan vaksinasi di Batam dan Bintan diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan contoh langkah konkret untuk pencapaian kekebalan komunal berbasis wilayah atau pulau,” ujarnya melalui keterangan pers, Minggu (13/6/2021).
Sebab itu, dalam upaya percepatan pada wilayah 3B ini, Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah akan memaksimalkan fungsi fasilitas pelayanan kesehatan dan sentra vaksinasi. Salah satunya dengan menambah lokasi sentra dan tim vaksinator agar 70% penduduk di wilayah prioritas dapat tervaksinasi pada Juli 2021.
“Pemerintah akan berupaya keras untuk suksesnya vaksinasi di Indonesia, namun kunci dari keberhasilannya adalah harus didukung oleh semua pihak, semua komponen masyarakat dari seluruh bagian Indonesia. Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin,” tegas Airlangga.
Airlangga menambahkan, pemerintah selalu memastikan ketersediaan supply, keamanan, mutu, dan khasiat atau efficacy dari vaksin yang akan diberikan ke masyarakat. Realisasi penyuntikan dosis vaksin di Indonesia sendiri termasuk dalam posisi 13 besar dunia dan 3 besar dari negara yang bukan merupakan produsen vaksin.
Pemerintah, sambung dia, akan terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan). Pemerintah juga akan terus mengintensifkan penerapan 3T (Telusur, Tes, dan Tindakan) sebagai bagian dari upaya keras dalam menangani pandemi Covid-19.
“Namun, kewaspadaan kita semua tidak boleh mengendor terutama setelah liburan Idulfitri kemarin dan jangan sampai terjadi pandemi gelombang ke-2 dan bahkan ke-3 seperti yang dialami sejumlah negara lainnya,” tutup politikus Partai Golkar itu.