Wali Kota Bekasi saat meninjau lahan parkir RSUD untuk dibangun tenda darurat untuk menampung pasien. (humas)

Tidak Bisa Tolak Pasien, Lahan Parkir RSUD Kota Bekasi Dibangun Tenda

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Pasien ke RSUD dr Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi, Jawa Barat hingga kini terus berdatangan. Diantaranya sebagian besar pasien covid 19. Sementara daya tampung sudah tidak memungkinkan.

Kemudian, RSUD Kota Bekasi selain rumah sakit rujukan utama se Kota Bekasi, juga salah satu rumah sakit rujukan di Jawa Barat. Maka, pihak rumah sakit tidak bisa menolak pasien.

Demikian ditegaskan Wali Kota Bekasi Rahmat Effensi, Sabtu (26/6/2021) saat  meninjau lokasi pemasangan tenda tambahan di halaman rumah sakit. Setidaknya tiga tenda akan dipasang tambah dua tenda yang sudah ada.

“Hampir 40 persen pasien di rumah sakit ini berdomisili di luar Kota Bekasi. Maka dari itu tidak mungkin untuk menolak warga yang sudah datang. Kami tetap menerima karena tetap memakai KTP NKRI. Penambahan juga akan diupayakan dengan mengosongkan area parkir Gedung A dan akan ditambah tenda BPBD kembali,” tegasnya.

Ditambahkan,  kapasitas kita tidak akan selesai kalau kita tidak melakukan upaya. Maka diminta  Kepala Dinkes, Kepala RSUD untuk memasang tenda lagi.

“Semua saya tutup. Parkir kita pindahkan ke lapangan Alun-alun.  Parkiran mobil dokter dan jajaran direksi rumah sakit kita arahkan ke Al-Barkah dan area parkir di blok F,” kata Rahmat.

Rahmat Effendi bersama Direktur RSUD Kusnanto Saidi dan Kepala Dinas Kesehatan Tanti Rohilawaty, hari ini mengecek keberadaan ruang penambahan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Blok A. Dengan penambahan tiga tenda dari BPBD telah terpasang di depan IGD, dan sempat viral melalui media sosial.

“Karena orang ini sudah dari Puskesmas sudah mendapatkan kesulitan, RS swasta juga sudah full, sehingga mereka mencari yang mudah. Yang mudah itu ke rujukan utama di RSUD ini,” tambahnya.

Di Rumah Sakit Darurat Stadion juga akan ada penambahan tempat tidur. Kemudian RS swasta  Budi Lestari dijadikan pusat rujukan. Di sana   ada 180 bed. Upaya penambahan juga ada di Mustikajaya karena kita ingin mendekatkan jarak untuk pelayanan kesehatan. Jadi warga dari Pondok Melati, Bantargebang sampai jauh jauh ke RSUD, sudah tersedia RSUD Type D dengan fasilitas yang sama, terang Rahmat.

Upaya akan terus dilakukan untuk fasilitas kesehatan di Kota Bekasi, sehingga warga  tidak lagi cemas.  Di RSUD Kota Bekasi, lorong Gedung A juga dijadikan tepat penampungan pasien, termasuk ruang IGD jadi ruang rawat inap. (jonder sihotang)