JAKARTA (Independensi.com) – Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, konsep “blue economy” memainkan peranan penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi kelautan yang berkelanjutan. Situasi ini terkait dengan implementasi stabilitas dan keamanan di lautan.
Hal tersebut disampaikan Yudo saat mengikuti ASEAN Navy Chiefs’ Meeting (ANCM) ke -15 Tahun 2021 melalui Video Teleconference (Vicon) bertempat di Wisma Elang Laut (WEL), Jakarta, Rabu (11/08). Adapun tentara Laut Diraja Brunei Darussalam (TLDB) selaku tuan rumah penyelenggara kegiatan ini mengambil tema, “Blue Economy: We Care, We Prepare, We Prosper”. Acara tersebut diikuti oleh pimpinan Angkatan Laut 9 negara ASEAN, Tentara Rakyat Laos, dan Sekretariat Tetap ANCM.
Kasal dalam sambutannya mengatakan, saat ini membangun ekonomi yang berkelanjutan adalah salah satu tantangan terpenting di kawasan ASEAN dan diperlukan pendekatan baru, yaitu cara pandang kelautan dimana laut bukan saja sebagai sumber bagi kehidupan masyarakat di wilayah pesisir, namun menyentuh seluruh lapisan masyarakat baik negara yang dikelilingi daratan maupun di negara kepulauan.
“Konsep “blue economy” memainkan peranan penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi kelautan yang berkelanjutan. Kendati demikian, konsep ini tidak akan berjalan bila tidak ada implementasi dan realisasi stabilitas serta keamanan di lautan,” ungkap Yudo.
Lebih lanjut Kasal menyampaikan, aset Angkatan Laut tidak hanya penting dalam melindungi jalur perdagangan laut, namun juga penting dalam meyakinkan suatu tatanan yang baik di laut. “Dengan alasan tersebut, TNI Angkatan Laut melaksanakan operasi keamanan laut sepanjang tahun baik secara individu maupun bersama-sama dengan Angkatan Laut negara tetangga,” ujar alumnus Akademi Angkatan Laut angkatan ke-XXXIII/tahun 1988 ini.
Menurut Kasal, operasi keamanan laut tersebut pada umumnya efektif dalam menghadapi masalah-masalah seperti insiden di laut termasuk tumpahan minyak maupun kecelakaan di laut. “Oleh karena itu, Angkatan Laut memiliki peranan penting dalam memberikan rasa aman pada kehidupan manusia di laut dan melindungi ekosistem dari kerusakan lingkungan dan polusi,” lanjut pria kelahiran Madiun, 26 November 1965 ini.
“Jika kita bisa mengatur lautan kita secara berkelanjutan dan layak, maka kita akan menjadi bangsa maritim yang sejahtera di masa mendatang. Adalah tugas kita untuk melindungi, memperbaiki, dan menjaga keberlanjutan keanekaragaman alam lautan kita untuk generasi mendatang,” tutup Yudo.
Dalam ANCM ke-15 ini diagendakan tentang Regional Maritime Security (MARSEC), pertukaran sudut pandang oleh para pemimpin Angkatan Laut ASEAN dan hasil pertemuan virtual kelompok kerja ASEAN Navy Training Experience Exchange Program (ANTEEP).
Selain itu juga dibahas kegiatan mendatang diantaranya 4th International Maritime Security Symposium (IMSS) 2021, Western Pacific Naval Symposium (WPNS) 2022, ASEAN Multilateral Naval Exercise (AMNEX) dan kegiatan lainnya.
Kasal dalam kegiatan ini didampingi Asintel Kasal Laksda TNI Angkasa Dipua, Asops Kasal Laksda TNI Dadi Hartanto, Paban IV Hublu Sintelal, Paban V Straops Sopsal. Pada kesempatan tersebut disampaikan juga rencana TNI AL sebagai tuan rumah kegiatan ANCM ke-16 pada 2022. Demikian berita dikutip dari rilis Dinas Penerangan Angkatan Laut.