Satgas Pamrahwan Yonif RK 751/VJS tengah melakukan penanaman 70 bibit pohon merbau di sepanjang pinggiran aliran sungai Kampung Walesi, Distrik Walesi, Kab. Jayawijaya, Papua, Sabtu (21/8/2021). (Istimewa)

Satgas Pamrahwan Yonif RK 751/VJS Peduli Lingkungan

Loading

JAYAWIJAYA (Independensi.com) – Dalam upaya mencegah terjadinya musibah bencana alam tanah longsor, Satgas Pamrahwan Yonif RK 751/VJS melakukan penanaman 70 bibit pohon merbau di sepanjang pinggiran aliran sungai Kampung Walesi, Distrik Walesi, Kab. Jayawijaya, Papua. Kegiatan ini disampaikan Dansatgas Pamrahwan Yonif RK 751/VJS Letkol Inf Dedy Dwi Cahyadi dalam keterangannya di Jayawijaya, Sabtu, (21/8/2021).

Dansatgas mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh anggota Satgas Yonif RK 751/VJS Pos Walesi bersama masyarakat Kampung Walesi untuk mencegah terjadinya longsor, karena tanah pinggiran aliran sungai mulai terkikis erosi akibat derasnya arus sungai.

“Kegiatan penanaman 70 bibit Pohon Merbau yang dipimpin oleh Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Satgas Pamrahwan Yonif RK 751/VJS Letda Inf M. Ali Sirait ini mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Kampung Walesi,” ungkapnya.

Pohon merupakan salah satu sumber kehidupan, adanya pohon memberikan banyak manfaat bagi keberlangsungan hidup mahluk di bumi, diantaranya adalah memproduksi oksigen, menahan tergerusnya tanah akibat derasnya laju air, menjaga kesuburan tanah, dan mengikat zat-zat yang mencemari udara.

Di tempat terpisah, Pasiter Satgas Yonif 751 Letda Inf M. Ali Sirait mengatakan, kegiatan penanaman bibit pohon tersebut sudah diagendakan oleh Satgas kepada tokoh masyarakat setempat sejak sepekan yang lalu, sehingga saat pelaksanaan hari ini masyarakat berbondong-bondong datang untuk membantu.

Sementara itu, Tokoh Masyarakat Walesi bapak H. Abu Hanifa Asso sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh Satgas Yonif RK 751/VJS di Pos Walesi. “Saya selaku Tokoh Masyarakat Walesi sangat mendukung kegiatan yang di inisiasi oleh Satgas karena daerah yang tidak ditumbuhi pohon disepanjang pinggiran sungai tersebut rawan terjadi longsor apabila terus menerus terkikis air. Demikian berita dikutip dari rilis Pen Satgas Yonif RK 751/VJS.