Bisnis Pertambangan Menggeliat, Kobexindo Ikut Kecipratan Cuan

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Pandemi COVID19 terbukti telah membuat aktivitas perekonomian di masyarakat menjadi lesu lantaran daya beli yang terus menurun seiring mobilitas yang semakin terbatas. Hal itu membuat kinerja sebagian besar sektor industri juga turut melandai. Namun demikian, bisnis alat berat sepertinya masuk dalam pengecualian. Seperti halnya yang dirasakan oleh PT Kobexindo Tractors Tbk, perusahaan penyedia solusi alat berat terintegrasi bagi berbagai sektor industri. “Pada periode enam bulan pertama 2021, kami berhasil membukukan pendapatan US$56,4 juta. Meningkat hingga 143 persen dibanding perolehan (pendapatan) periode sama tahun lalu yang masih US$23,18 juta. Bahkan, capaian (semester I/2021) ini juga sudah melampaui capaian (pendapatan) satu tahun penuh di 2020 yang sebesar US$50,97 juta,” ujar Direktur Utama PT Kobexindo Tractors Tbk, Andry B. Limawan, dalam keterangan resminya, Senin (23/8).

Menurut Andry, lonjakan kinerja yang signifikan tersebut tak lepas dari meningkatnya permintaan alat berat, khususnya dari para klien yang bergerak di sektor pertambangan.

Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan dengan kode saham KOBX itu ditopang oleh berbagai segmen usaha, diantaranya segmen unit alat berat, segmen suku cadang, segmen jasa perbaikan dan kontraktor pertambangan serta segmen persewaan, yang terdiri dari sewa alat berat dan juga sewa bangunan. ”Segmen unit alat berat yang merupakan kontributor utama bisnis kami, pada triwulan II/2021 berhasil membukukan angka pendapatan bersih US$43,39 juta, atau tumbuh 235 persen dibanding capaian pada periode sama tahun lalu yang sebesar US$12,93 juta,” tutur Andry.

Dengan lonjakan pertumbuhan sebesar itu, lanjut Andry, porsi kontribusi segmen unit alat berat terhadap keseluruhan nilai pendapatan perusahaan juga semakin membesar. Bila pada triwulan II/2020 segmen ini masih berkontribusi sebesar 55,77 persen, maka pada triwulan II/2021 ini porsi kontribusinya jadi ‘membengkak’ menjadi 76,84 persen. “Dalam pandangan kami, kenaikan harga batu bara yang mencapai 70 persen sejak awal tahun 2021 benar-benar membawa dampak positif dan jadi penopang terhadap pertumbuhan kinerja kami,” tegas Andry.

Di luar segmen unit alat berat, catatan pendapatan KOBX juga disuplai sebesar US$7,26 juta dari segmen suku cadang, atau tumbuh 25 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya. Segmen ini berkontribusi 12,88 persen terhadap keseluruhan nilai pendapatan bersih perusahaan, atau menjadi kontributor terbesar kedua setelah segmen penjualan unit alat berat. ”Lalu segmen terbesar ketiga adalah segmen jasa perbaikan dan kontraktor pertambangan. Segmen ini berhasil meraih US$3,10 juta atau setara 5,5 persen terhadap pendapatan bersih konsolidasi. Sepanjang enam bulan pertama, segmen ini tumbuh 52,57 persen dibanding capaian periode sama tahun 2020 lalu yang sebesar US$2,03 juta,” tegas Andry.

(TSP)