Sepeda Motor Matik tidak Direkomendasi di Wilayah Pegunungan

Loading

JAKARTA (Independensi.com) Sepeda Motor jenis matik tidak direkomendasikan untuk digunakan di jalanan menanjak terjal atau turunan tajam yang ekstrim seperti di wilayah pegunungan.

Hasil laporan yang masuk maupun hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) banyak sepeda motor jenis matik saat menanjak mengalami mati mesin. Dan pada saat turunan tajam mengalami kecelakaan jatuh akibat tidak terkendali.

Ketua Subkomite LLAJ KNKT Ahmad Wildan pada acaa Media Rilis Komite Nasional Keselamatan Transportaai (KNKT) dengan tema Kecelakaan Lalu Lintas Jalan yang Disebabkan oleh Faktor Geometrik Jalan (Studi Kasus Investigasi Tabrakan Beruntun Ruas Jalan Solo Ngawi, Tikungan Harmoko Musi Banyuasin, dan Tebing Breksi Sleman Jogja)”, di Jakartq, Selasa (12/10) mengatakan, banyak kecelakaan sepeda motor matik di daerah pegunungan seperti di Cangar Malang.

Karena sepeda motor jenis matik sistem pengeremannya hanya mengandalkan pengereman pada roda depan dan roda depan. Tidak ada break enggine seperti sepeda motor dengan sistem gigi atau kopling yang akan berkurang kecepatannya saat pindah ke gigi yang lebih rendah.

Akibat tidak ada pengereman yang maksimal sepeda motor melaju tak terkendali. apalagi faktor Geometrik Jalan yang tidak bagus.

Demikian juga pada saat jalan menanjak dengan kemiringan tertentu membuat sepeda motor tidak mampu nenanjak dan menyebabkan mesin mati. akibatnya pengendara terjatuh.

Wildan menyarankan di titik tertentu harus di pasang papan peringatan. “Motor Matik tidak boleh melalui jalan ini karena bisa membahayakan pengendara”. Tapi harus di kasih petunuuk jalur alternatifnya. (hpr)