CIREBON (IndependensI.com) – Aksi turun ke jalan yang dilakukan Elemen Masyarakat untuk mengawal pengembangan pendidikan di Kota Cirebon akhirnya benar-benar terjadi, Kamis (14/10/2021).
Sedikitnya 26 elemen masyarakat yang terdiri dari GMBI Kota Cirebon, LSM Gapura, LSM Penjara, Laskar Merah Putih, Kaukus Muda, LSM BAR, Al Jabar, Lakri, AMX, GMK, GIBAS, GRIB, AKM, Manggala Garuda Putih, Cakra Lang Buana, PBB, GATSU AMX, GM FKPPI, CIB, GATSU AMX, LMPI, BARET, RBNI, Forum Kebangsaan, Aliansi Pemuda Peduli Bangsa, LKBH Bibit dan KBH ikut menolak aksi balasan GMBI Cirebon Raya.
Qorib Magelung Sakti dari LKBH Bibit mengatakan, pihaknya untuk mendukung kondusifitas Kota Cirebon yang peduli pengembangan pendidikan.
“Kita di sini bukan untuk mengacaukan Kota Cirebon tetapi untuk mengamankan Kota Cirebon dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu saya mengajak kawan-kawan jangan sampai ada yang terprovokasi ,” tandas Qorib.
Di tempat yang sama, Reno Sukrisno dari Kaukus Muda menegaskan, sampai kapan pub Kota Cirebon harus kondusif, karena itu kondisifitas Kota Cirebon bukan saja menjadi tanggung jawab Pemkot Cirebon, aparat hukum tetapi juga menjadi tanggung jawab elemen masyarakat Kota Cirebon.
“Maka kawan-kawan harus sepakat yang berdiri dan berhadap-hadapan di sini bukan merupakan sesuatu yang naif tetapi untuk menjaga kondusifitas. Siapapun baik secara individu maupun organisasi yang ingin merusaka tatanan kondusifitas di Kota Cirebon, maka mereka harus siap berhadapan dengan kita semuanya yang tergabung dalam elemen masyarakat,” seru Reno.
Lanjutnya, pihaknya dari elemen masyarakat Kota Cirebon mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Cirebon, aparat penegak hukum karena selama dua tahun terkungkung ruang gerak oleh pendemi Covid-19, karena berkat kerja keras Pemkot Cirebon, apapar penegak hukun dan masyarakat, akhirnya Kota Cirebon telah turun ke level 2.
“Saat turun menjadi level 2 di Kota Cirebon berdampak baik perkeonomian dan terutama kepada pendidikan yang tidal lagi menjalani pembelajaran jarak jauh tetapi sebagian sudah melakukan pembelajaran tatap muka,” katanya.
Kehadiran dalam aksi ini, tambah Reno, dalam rangka mendukung pengembangan proses pendidikan di Kota Cirebon.
“Sayangnya, ada sekelompok orang yang mencoba merusak dan mengganggu proses pengembangan pendidikan di Kota Cirebon dengan berbagai macam fitnah, maka apa yang akan kita lakukan kawan-kawan? sikat dan tidak akan mundur satu langkahpun,” tegas Reno.
Seruan elemen masyarakat tersebut mendapat apresiasi dari Wali Kota Cirebon, H. Nasrudin Azis. Azis bahkan sengaja mendatang massa elemen masyarakat walaupun di tengah terik matahari.
Dihadapan wali kota, Reno mewakili elemen masyarakat Kota Cirebon mendeklarsikan untuk mendukung pemerintah dalam hal pengembangan proses pendidikan di Kota Cirebon.
Menanggapi deklarasi tersebut, Azis mengatakan, pihaknya mendukung deklarasi dan pihaknya terus berupaya untuk memajukan dunia pendidikan di Kota Cirebon harus tetap dilanjutkan.
“Harus terus kita kawal, namun dengan hati yang damai. InsyaAllah semuanya tidak akan menimbulkan permasalahan-permasalah bagi pemerintah” ujarnya.
“Karena pada hakikatnya, apa yang dilakukan oleh pemerintah ini, semata-mata untuk meningkatkan dunia pendidikan di Kota Cirebon,” lanjut dia.
Oleh karenanya, Azis meminta kepada masyarakat yang mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan dunia pendidikan, agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak manapun.
“Perjuangan kita jangan dinodai dengan hal-hal yang tidak kita inginkan. Setiap orang boleh menyampaikan pendapat. Namun kebenaran itu nanti akan terwujud melalui proses,” pungkas Azis.