BEKASI (IndependensI.com)- Selter pengolahan sampah organik dan plastik di Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, diharapkan mampu mengolah sampah menjadi pupuk kompos.
Kehadiran selter ini merupakan program Teknologi Pembangunan Berkelanjutan (TPB) antara Daris Foundation bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia, diresmikan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Kamis (4/11/2021).
Rahmat menjajal mesin Rotary Kiln manual, yakni mesin pembuat pupuk kompos, dan melihat mesin pencacah plastik daur ulang ramah lingkungan, didampingi Ketua Umum Daris Foundation Handy Abdullah Nasution, Manager CDC Telkom Regional 2 Retno Isro.
Wali Kota mengapresiasi keberadaan selter pengolahan sampah di lingkungan masyarakat yang bermanfaat untuk lingkungan.
“Tentunya ini dapat mengurangi kuota sampah yang akan dibuang ke TPA, dan ini bisa menjadi contoh baik bagi lingkungan yang lain,” katanya.
Rahmat menambahkan, pengolahan sampah plastik dan sampah organik menjadi pupuk dapat meningkatkan nilai ekonomis, sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat. Program ini dapat mewujudkan Kota Bekasi menjadi lebih hijau dan bersih.
Diharapkan, volume sampah terus berkurang ke TPA Sumburbatu, Bantargebang, terlebih jika bank sampah yang sudah ada difungsikan semaksimalnya. (jonder sihotang)
BEKASI (InsependensI.com)- Selter pengolahan sampah organik dan plastik di Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, diharapkan mampu mengolah sampah menjadi pupuk kompos.
Kehadiran selter ini merupakan program Teknologi Pembangunan Berkelanjutan (TPB) antara Daris Foundation bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia, diresmikan
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Kamis (4/11/2021).
Rahmat menjajal mesin Rotary Kiln manual, yakni mesin pembuat pupuk kompos, dan melihat mesin pencacah plastik daur ulang ramah lingkungan, didampingi Ketua Umum Daris Foundation Handy Abdullah Nasution, Manager CDC Telkom Regional 2 Retno Isro.
Wali Kota mengapresiasi keberadaan selter pengolahan sampah di lingkungan masyarakat yang bermanfaat untuk lingkungan.
“Tentunya ini dapat mengurangi kuota sampah yang akan dibuang ke TPA, dan ini bisa menjadi contoh baik bagi lingkungan yang lain,” katanya.
Rahmat menambahkan, pengolahan sampah plastik dan sampah organik menjadi pupuk dapat meningkatkan nilai ekonomis, sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat. Program ini dapat mewujudkan Kota Bekasi menjadi lebih hijau dan bersih.
Diharapkan, volume sampah terus berkurang ke TPA Sumburbatu, Bantargebang, terlebih jika bank sampah yang sudah ada difungsikan semaksimalnya. (jonder sihotang)