Penandatanganan kerjasama BPPT dan Wali Kota Bekasi terkait pengelolaan sampah jadi tenaga listrik. (humas)

BPPT dan Pemkot Bekasi Sepakat Kelola Sampah Gunakan Teknologi

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Sampah menjadi permasalahan di Kota Bekasi Jawa Barat. Pemerihan di daerah ini, selalu kewalajan menangani sampah. Sebab, hingga kini belum ada pengolahan yang maksimal. Sampah-sampah selalu dibuang secara diaur (open dumping) di lahan Tempat Pembuanham Akhir sampah (TPA) di Kelurahan Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang.

Kota Bekasi, dalam sehari rata-rata memproduksi sampah 1.800 ton, hanya hanya sekitar 750 ton yang mampu diangkut dan dibuang ke TPA Sumurbatu. Kendalanya karena daya tampung TPA yang sudah penuh, kendati hampir tiap tahun dilakukan perluasan lahan TPA. Sisanya menjadi sampah liar yang ada di 12 wilayah kecamatan se Kota Bekasi.

Upaya yang dilakukan Pemkot Bekasi selama ini, telah bekerjasama dengan pihak pengusaha swasta untuk mengolah sampah. Tapi hasilnya tidak sesuai yang diharapkan.

Terkait penanganan sampah di Kota Bekasi, Rabu (27/1/2021), dilakukan penandatanganan nota kesepahaman Badan Pengkaji dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan Pemerintah Kota Bekasi. Isinya  mengenai pengkajian, penerapan dan pemasyarakatan teknologi untuk mendukung pembangunan daerah Kota Bekasi.

Hadir saat penandatanganan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan Kepala BPPT, Hammam Riza bertempat  di aula Puspitek, Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Penandatanganan kesepahaman ini berkaitan dengan teknologi dalam pengolahan sampah di Bantargebang menjadi tenaga listrik.

Atas kerjasama tersebut, Wali Kota Bekasi menyambut baik karena memberikan perhatian ke Kota Bekasi.

“Memusnahkan sampah sebanyak 100 ton perhari, bukan lagi mengelola, kemungkinan tidak ada kota atau kabupaten di dunia yang mampu menerima 100 ton perharinya, akan tetapi Kota Bekasi mampu, ujar Rahmat Effendi.

Kepala BPPT Hamam Riza menegaskan pihaknya mendukung pembangunan di Kota Bekasi dalam langkah  bersama memanfaatkan teknologi pengolahan sampah.

“Kehadiran BPPT untuk semua pihak dan masyarakat di dalam kita membantu Kota Bekasi untuk menguasai teknologi, apapun bidangnya bidang mendayakan teknologi agar berhasil penerapannya, itulah sesungguhnya peran BPPT,” tandasnya.

Disebutkan, tata kelola penanganan sampah dengan teknologi tepat guna daya merupakan tambahan kemajuan perekonomian Kota Bekasim. Maka BPPT dapat menyumbangkan pemikiran pelaksannaan teknologi, ia menambahkan. (jonder sihotang)