JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pembangunan berbagai infrastruktur pendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang juga ditetapkan pemerintah sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Untuk mengurangi risiko banjir di KEK Mandalika, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air membangun saluran pengendali banjir di Kabupaten Lombok Tengah yang ditargetkan selesai pada Desember 2021.
Menteri Basuki mengatakan, perubahan iklim menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Pergeseran dan perubahan masa musim hujan dan kemarau, serta pola hujan dengan durasi pendek namun intensitasnya tinggi kerap mengakibatkan banjir.
“Upaya penanggulangan bencana, termasuk banjir merupakan tanggung jawab kita bersama. Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Kementerian PUPR berperan dalam masalah infrastruktur,” kata Menteri Basuki.
Kepala Satuan Kerja SNVT PJSA Nusa Tenggara I Lalu Erwin Rosdianto mengatakan pekerjaan pembangunan saluran pengendali banjir KEK Mandalika dilakukan selama 2 tahun anggaran (TA) yaitu tahun 2020-2021 dengan total anggaran sebesar Rp85,9 miliar. Total panjang saluran drainase utama yang dibangun sepanjang 7,2 km dengan kapasitas debit sebesar 78 m3/detik.
“Progres fisik sudah 98%, hanya tinggal perapihan saja. Target selesai sesuai akhir masa kontrak pada 31 Desember 2021, tetapi diperkirakan bisa selesai lebih cepat pada awal bulan November 2021 karena adanya percepatan untuk mendukung KEK,” ujar Erwin saat kunjungan media di Lombok, Kamis (4/11/2021).
Pada TA 2020 telah dilakukan pembangunan saluran sepanjang 5 km meliputi drainase Uditch sepanjang 1.250 m, drainase L Gutter sepanjang 250 m, drainase Triputri sepanjang 2.175 m, box culvert sepanjang 239 m, saluran Sungai Ngolang sepanjang 107 m, drainase Ngolang sepanjang 150 m, saluran Sungai Soker sepanjang 300 m, dan saluran Sungai Lagon sepanjang 550 m. Sedangkan pada TA 2021 dibangun saluran sepanjang 2,2 km yang meliputi drainase Triputri sepanjang 295 m, saluran Sungai Soker sepanjang 305 m, drainase Ngolang sepanjang 55 m, box culvert sepanjang 145 m, taman Lagon sepanjang 200 m, dan normalisasi Sungai Nandus sepanjang 1.200 m.
Pembangunan saluran pengendali banjir pada TA 2020 dilaksanakan oleh kontraktor PT Mari Bangun Nusantara – PT Bangun Mitra Anugerah Lestari KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp57,7 miliar. Kemudian dilanjutkan pada TA 2021 oleh kontraktor PT Citra Putra La Terang dengan nilai kontrak sebesar Rp28,2 miliar.
“Saluran pengendali banjir KEK Mandalika berfungsi mengumpulkan aliran air dari Sungai Ngolang dan Sungai Soker untuk selanjutnya dialirkan ke Sungai Lagon. Dengan adanya saluran pengendali banjir ini akan mengamankan atau mengurangi risiko banjir di area sirkuit dan KEK Mandalika seluas 1175 hektar,” tutur Erwin.
Turut hadir dalam tinjauan tersebut Sekretaris Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Iwan Nurwanto, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Barat Reiza Setiawan, dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Nusa Tenggara Barat Ika Sri Rejeki. (wst)