JAKARTA (Independensi.com) – Proses pengisian air atau impounding Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur telah berjalan sekitar 2 bulan lebih. Selama waktu tersebut jumlah air yang telah masuk ke kolam Bendung Gongseng telah mencapai 17,53 % atau sekitar 79,57 meter dari elevasi puncak setinggi 93 meter. Ditargetkan akan terisi penuh pada Februari 2022 mendatang.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.
“Dengan demikian pembangunan bendungan yang diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri Basuki.
Tenaga Ahli Menteri PUPR Bidang Lingkungan Sudirman saat meninjau Bendungan Gongseng, (21/11/2021) mengatakan, meskipun telah memasuki tahap pengisian tersebut diharapkan dilakukan penghijauan di area sabuk hijau (greenbelt) bendungan sebagai langkah konservasi lahan juga sangat penting.
“Saya minta untuk ditanami pohon buah-buahan seperti pohon nangka, mangga. Jangan hitungan belasan tetapi sekaligus yang banyak, kalau perlu sampai seribu pohon,” ujar Sudirman.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan 1 BBWS Bengawan Solo Rifki Maulana mengatakan, pengisian air Bendungan Gongseng Bojonegoro dilakukan melalui penutupan pintu conduit. Dimana diharapkan dalam waktu lima bulan ke depan, tampungan Waduk Gongseng telah penuh sampai melimpas (tertuang) pada spillway (bangunan pelimpah).
“Mudah-mudahan nanti pada bulan Februari 2022 mendatang sudah penuh pengisiannya, sehingga bisa segera dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi di Kabupaten Bojonegoro,” ungkap Rifki Maulana.
Rifki Maulana menuturkan, selain proses pengisian, tengah disiapkan pemanfaatan area sabuk hijau (greenbelt) bendungan untuk ditanami berbagai jenis pohon yang bernilai ekonomis,” tahun 2020 kita telah melakukan penanaman sebanyak 1000 batang pohon seperti Pohon Mangga, Klengkeng, dan Nangka. Di tahun 2021 ini, kami juga menyiapkan sebanyak 5000 batang pohon,” tutur Rifki Maulana.
Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo berfungsi untuk memenuhi kebutuhan irigasi sawah seluas 6,191 hektar. Selain untuk irigasi, bendungan ini juga difungsikan untuk penyediaan air baku 300 liter/detik, konservasi pariwisata, reduksi banjir hingga 133,27 meter kubik/detik serta sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,7 megawatt.
Bendungan berkapasitas tampung 22,43 juta meter kubik tersebut merupakan bendungan tipe urugan batu inti tegak dengan tinggi bendungan utama 34 meter dan panjang puncak total mencapai 422 meter.
Bendungan Gongseng pengerjaannya sendiri dilakukan sejak tahun 2018 dengan kontraktor pelaksana PT. Hutama Karya (Persero). Adapun nilai kontrak senilai Rp578 miliar dengan konsultan supervisi PT. Inakko Internasional Konsulindo KSO, PT. Tuah Agung Anugrah – PT. Hilmy Anugrah. (wst)