JAKARTA (IndependensI.com) – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Gandasoli, Sukabumi, Jawa Barat. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, yaitu Sabtu (23/10/21) hingga Minggu (24/10/2021).
Dengan mengusung tema “Pengembangan Arboretum Musabotanica Sebagai Media Konservasi Plasma Nutfah”, tim FMIPA UI bersama Yayasan Pandu Cendekia dan DPPM UI mengajak masyarakat untuk melestarikan biodiversitas hayati, khususnya tumbuhan dari kelompok pisang-pisangan.
Desa Gandasoli merupakan desa dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Desa ini memiliki berbagai komoditas pertanian yang menjadi sumber utama mata pencaharian masyarakat. Berlokasi di Kecamatan Cikakak, Sukabumi, Desa Gandasoli memiliki lahan yang subur dan wilayah yang strategis untuk mengembangkan berbagai varietas tanaman pisang-pisangan. Peluang inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh tim Pengabdian Masyarakat FMIPA UI untuk membantu mengakselerasi pengambangan komoditas pisang di desa tersebut.
Tim pengmas FMIPA UI melakukan penyerahan bibit pisang kepada Kepala Desa Gandasoli di depan kantor desa.Pengembangan Arboretum Musabotanica merupakan salah satu bentuk upaya konservasi plasma nutfah untuk mempertahankan dan mengembangkan varietas-varietas pisang terbaik di Indonesia. Retno Lestari selaku ketua tim program, berharap kegiatan ini dapat membantu meningkatkan sektor perekonomian masyarakat sekaligus menjadi kawasan wisata cagar alam di Desa Gandasoli.
Pembuatan Arboretum diawali dengan identifikasi dan koleksi berbagai tunas pisang berkualitas. Kegiatan dilanjutkan dengan pembersihan lahan bersama masyarakat dan penanaman tunas pisang secara simbolis. Tim Pengabdian Masyarakat yang terdiri atas 6 mahasiswa dan 5 perwakilan dari Yayasan Pandu Cendekia bersama-sama dengan masyarakat melakukan penanaman sekitar 200 tunas yang berasal dari berbagai varietas, seperti pisang kepok, pisang raja, dan pisang tanduk.
Kegiatan penanaman juga diiringi dengan sosialisasi dan pelatihan pembuatan lubang tanam kepada petani setempat. “Lubang tanam yang baik harus memperhatikan aspek komposisi pupuk, besar lubang, dan jarak antar tanaman,” ujar Somali, pemimpin instruktur dan sosialisasi penanaman pisang. Menurutnya, hal tersebut penting untuk membantu agar pisang dapat tumbuh dengan baik.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para petani dan warga desa setempat. “Kami mengapresiasi gerakan FMIPA UI yang turut berkontribusi dalam mengembangkan komoditas pisang di Desa Gandasoli,” ujar Saeban, Kepala Desa Gandasoli. Ia berharap melalui kegiatan ini, Desa Gandasoli dapat menjadi daerah penghasil komoditas pisang terbaik di Indonesia sekaligus menjadi wilayah konservasi pelestarian plasma nutfah.