Delapan Pabrik SIG Kantongi Penghargaan Proper Hijau Dari KLHK

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Sebanyak delapan pabrik milik PT Semen Indonesia Tbk (SIG) berhasil meraih penghargaan Proper Hijau, Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia. Delapan pabrik tersebut meliputi Group Head of Plant Operation (GHoPO) Pabrik Tuban, PT Semen Gresik (Pabrik Rembang), PT Semen Padang (Pabrik Indarung), PT Semen Tonasa (Pabrik Pangkep) dan PT Solusi Bangun Indonesia (Pabrik Tuban, Pabrik Narogong, Pabrik Cilacap serta Pabrik Lhoknga). Pengumuman penghargaan tersebut disampaikan langsung oleh pihak KLHK secara virtual, pada Selasa (28/12) lalu. “(Penghargaan) Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan praktik dan komitmen terhadap lingkungan dalam upaya mendukung pembangunan berkelanjutan. Kami akan terus berinovasi dan memberikan solusi terhadap kebutuhan pembangunan untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, dalam keterangan resminya, Senin (3/1).

Sebagaimana diketahui, Proper Hijau sendiri merupakan kriteria yang telah ditetapkan oleh KLHK bagi perusahaan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih baik dari yang telah dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance). Tak hanya itu, perusahaan penerima Proper Hijau juga harus telah melakukan pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan dan telah memanfaatkan sumber daya secara efisien serta melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan dengan baik. “Keberhasilan kami meraih penghargaan ini juga membuktikan komitmen perusahaan terhadap praktik bisnis berkelanjutan dengan penerapan prinsip green industry. Hal ini sejalan dengan penerapan Environment, Social & Governance (ESG) di SIG,” tutur Vita.

Selaras dengan upaya mewujudkan visi menjadi perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terkemuka di regional, Vita menjelaskan, SIG sepenuhnya mendukung terwujudnya tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Komitmen ini diwujudkan dalam empat pilar keberlanjutan SIG yaitu: Pilar Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan, Pilar Iklim & Energi, Pilar Ekonomi Sirkular serta Pilar Masyarakat dan Komunitas. “SIG juga mendukung komitmen Indonesia terhadap COP21 (2015) dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca. Wujud dari komitmen ini adalah keberhasilan SIG menurunkan intensitas emisi CO2 Scope 1 menjadi 607 kg CO2/ton semen ekuivalen atau turun 14,24% dari baseline tahun 2010. Hal ini dicapai melalui inisiatif efisiensi konsumsi energi, penurunan faktor terak, serta peningkatan penggunaan limbah sebagai bahan bakar alternatif,” tegas Vita.