“MUI Gresik sangat sesalkan apapun alasanya,” kata Ketua MUI Kabupaten Gresik, KH Mansoer Shodiq, Rabu (8/6).
“Apalagi isi kontennya indikasinya jelas telah ada unsur menodai agama. Sebab, proses ritualnya menggunakan norma-norma agama,” lanjutnya.
Mansoer juga sangat menyayangkan adanya pihak-pihak yang dianggap sebagai tokoh masyarakat ikut serta dalam pernikahan nyeleneh tersebut.
“Sekalipun dibuat untuk konten YouTube atau untuk tujuan apapun, tetaplah salah dan tidak dibenarkan. Karena sudah bertentangan dengan nurani kemanusiaan, apalagi jika dipandang dari sudut agama,” tandasnya.
Lebih lanjut Mansoer telah meminta kepada MUI Kecamatan Benjeng, untuk melakukan pembinaan agar hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma agama tidak kembali terjadi. “Seperti, ritual pernikahan manusia dengan seekor kambing itu,” tandasnya.
“MUI Gresik akan memanggil pihak-pihak terkait, yang terlibat dalam ritual untuk kami mintai klarifikasi,” tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Saiful Arif menikah dengan seekor kambing betina yang diberi nama Sri Rahayu bin Bejo dan dipercayainya merupakan anak dari Sri Kinasih.
Prosesi pernikahan berlangsung di Pesanggrahan Keramat Ki Ageng, Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, Gresik, Minggu (5/6) lalu.
Dalam proses pernikahan itu, disaksikan sejumlah tokoh masyarakat. Tak terkecuali salah satu anggota DPRD Gresik, Nurhudi Didin Arianto, atau yang akrab disapa Ki Ageng Gus Nur Hudi sebagai pemilik Pesanggrahan.
Dalam video yang beredar, prosesi itu berlangsung layaknya pernikahan antara pasangan manusia. Tampak sekelompok orang dengan berpakaian adat Jawa menjalankan ritual saat prosesi pernikahan Saiful Arif dengan kambing.
Bahkan, reaksi negatif terhadap ritual nyeleneh itu langsung mendapat tanggapan sinis dan negatif dari warganet atau penguna media sosial (medsos) hingga Bupati dan Ketua DPRD Gresik juga mengecam kegiatan up normal itu.(Mor)