Jakarta (Independensi.com)- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di bawah pimpinan Suharso Monoarfa terus bergerak menjaga trend positif. Terlebih, punya target bisa lolos parliamentary threshold (PT) pada Pemilu 2024.
PPP tidak ingin terganggu sengan riak-riak soal adanya protes atau ketidakpuasan dari sejumlah kader terhadap pengurusan Suharso Monoarfa.
Isu tersebut diketahui merebak setelah sekelompok orang mengatasnamakan kader partai Ka’bah mendemo Suharso di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta. Mereka menyampaikan sejumlah tuntutan untuk Suharso.
Padahal, PPP sedang dalam langkah positif dan bangkit di bawah kepemimpinan Suharso Monoarfa.
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai target lolos tersebut sangat realistis diwujudkan Suharso Monoarfa. Pasalnya, Suharso dinilai cekatan dan punya etos kerja tinggi serta mampu merangkul semua perangkat partai demi mendongkrak kerja-kerja elektoral.
Disarankan ujang, Suharso semakin all out untuk mengembalikan kejayaan partai berlambang Ka’bah itu seperti Pemilu 1999, yang mendapatkan suara hingga 11 juta lebih.
Pasalnya, PPP nyaris tidak lolos PT karena hanya mendapatkan suara sebesar 6.323.147 suara atau 4,52 persen pada Pemilu 2019.
“Sama-sama bisa kita lihat, nilai dan harus diakui jika kemajuan ini merupakan hasil kerja keras Suharso yang mampu memanajerial semua kadernya. Sebab tidak ada jalan lain, karena 19 kursi atau 4 persen lebih di 2019, menjadi titik rawan yang harus diperbaiki Suharso bersama pengurus dan kader-kadernya. Mereka harus mati-matian berjuang untuk menaikan suara di 2024,” katanya.
“Oleh karena itu, kinerja bagus Suharso dan jajarannya ini harus lebih ditekan, sebab rakyat ingin menilai dan mendukung PPP sebagai partai yang punya sejarah, partai Islam tertua, yang tentu eksistensinya harus dijaga, jangan sampai terjadi ketidak solidan, tidak bagus, sehingga bisa terlempar dari Senayan,” paparnya.
Terlebih, PPP kini mampu dan mendapatkan tempat yang bagus dalam koalisi bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Mereka memiliki keunggulan untuk mengusung calon sendiri sangat terbuka lebar karena memenuhi syarat ambang batas presiden atau Presidential Threshold 20 persen.
“Saya yakin PPP tetap solid dan bisa mendapatkan suara terbaik di 2024. Hal ini harus disadari juga oleh semua kader demi menjaga harga diri mereka, jadi partai Islam yang dihormati seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Wilayah (Sekwil) DPW PPP DKI Jakarta Mumtaza Rabbany terus mengajak semua pihak untuk bergabung bersama PPP dan ikut berkolaborasi demi persatuan.
Diutarakannya, PPP sedang dalam langkah positif dan bangkitan di bawah kepemimpinan Suharso Monoarfa.
“PPP hari ini tengah bangkit dan mendapat respon positif dari publik,” kata sosok yang disapa Gus Najmi tersebut.
Dilanjutkannya, sempat ada kelompok orang yang mendesak Suharso mundur, namun tak lebih dari sekedar gerombolan orang yang ingin memecah belah PPP.
Siap justru menduga bahwa dibalik demo tersebut ada pihak-pihak luar partai yang tidak senang dengan langkah positif dan kebangkitan PPP di bawah kepemimpinan Suharso Monoarfa.
Dikatakannya lagi, bahwa dalam beberapa kesempatan, baik dalam Rapimnas maupun musyawarah-musyawarah yang dilakukan di tingkat daerah, utamanya di DPW DKI Jakarta, tidak ada satupun nada-nada yang meragukan kepemimpinan Suharso Monoarfa.
Selanjutnya, Gus Najmi juga menyampaikan bahwa kondisi partai sangat kondusif dan sedang on fire menatap 2024. Masih dikatakannya, semua mesin partai di DKI Jakarta sedang bekerja keras secara terstruktur, terencana, dan massif sesuai dengan arahan Ketua Umum untuk melakukan konsolidasi juga kerja-kerja partai lainnya.
Tentunya, hal itu semua dimaksudkan untuk menyiapkan kemenangan Pemilu 2024. “Soliditas partai dari tingkat pusat sampai ranting tidak goyang, sangat kuat, dan solid, sehingga tidak akan terpengaruh dengan gerakan-gerakan dari sekelompok oknum yang mengatasnamakan kader partai yang tujuannya hanya ingin memecah belah PPP,” tegas Gus Najmi.