Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan.

Pj Bupati Bekasi: Perlu Air Hujan Ditampung Jadi Air Baku PDAM

Loading

BEKASI (IndependensI.com)-  Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan, mengakui keterbatasan ketersediaan air baku, salah satu kendala Perusahaan Daerah Air Minim (PDAM) khususnya di Bekasi dalam pengolahan air bersih.  Ke depan, ketersediaan air baku tersebut akan semakin sulit.

Maka, sumber air baku,  tidak hanya dari aliran sungai saja. Tapi, dengan teknologi, kita harus bisa menjadikan air hujan sebagai air baku buat PDAM. Terkait hal itu, maka di Kabupaten Bekasi, akan dibangun tempat-tempat penampungan air hujan seperti situ, tandon  air dan sejenisnya.

Dengan demikian, air hujan tidak begitu saja mengalir ke sungai dan terbuang ke laut. Tapi, air hujan ditampung dan dijadikan air baku PDAM. Situ yang ada,  juga akan ditata, demikian juga akan dilakukan normalisasi sungai.

“Sebab di Kabupaten Bekasi aneh. Air baku sulit  di dapat, dan terbatas untuk  diolah PDAM menjadi air bersih. Sementara saat musim hujan, Bekasi kebanjiran. Maka, perlu air hujan ditampung tidak terbuang percuma ke laut untuk dijadikan air baku PDAM,” ujarnya.

Penjelasan itu disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan, Rabu (22/6/2022) saat peletakan batu pertama pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Tanah Merah  PDAM  Tirta Bhagasasi Bekasi.  Pembangunan IPA kapasitas 200 liter per detik itu, atas kerjasama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi dengan BUMN PT PP Tirta Tanah Merah.

Sebagaimana diketahui, PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi yang selama ini mengandalkan air dari Saluran Tarum Barat (Kalimalang) sebagai air baku untuk diolah menjadi air bersih guna memenuhi kebutuhan masyarakat, sering terkendala akibat keterbarasan. Air Kalimalang tidak dapat diambil seenaknya dan harus dibeli dari Perum Jasa Tirta (PJT) II.  Itu pun debitnya terbatas. Sedang kebutuhan air baku di PDAM terus meningkat.

Ada beberapa sungai alam yang airnya dapat dijadikan sebagai air baku. Tapi, air sungai itu seperti Sungai Bekasi, sering tercemar limbah. Sementara Sungai Ciherang dan airnya diambil PDAM Cabang Pembantu Bojongmangu sebagai air baku, saat musim kemarau, airnya kering. Dampaknya, pengolahan IPA Bojongmangu,  kesulitan memproduksi air bersih. (jonder sihotang)