DKR Gagal Temui Ridwan Kamil, Siswa Miskin Dijanjikan Sekolah oleh KCD

Loading

DEPOK (Independensi.com) – Untuk memastikan siswa miskin masuk sekolah, ratusan relawan DKR Kota Depok datangi lokasi kunjungan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Depok.

Namun demikian massa aksi yang terdiri dari relawan DKR.dan orang tua besera murid dari keluarga miskin dihalangi dan gagal menemui Ridwan Kamil. Demikian dikatakan oleh Roy Pangharapan kepada pers di Depok Jumat (5/8/2022).

Tak kenal lelah, walaupun kemarin Kamis (4/8/2022) aksi diguyur hujan, Ratusan relawan DKR Kota Depok kembali melakukan aksi, kali ini Jumat (5/8/2022) di lokasi kunjungan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Situ Rawa Kalong, Cimanggis, Depok.

“Gimana lagi, anak miskin harus sekolah, makanya kami kembali melakukan aksi kemanusiaan di Situ Rawa kalong ini,” ujar Roy Pangharapan.

Dibawah kawalan ketat aparat kepolisian, massa aksi sejak pukul 08.00 sudah berkumpul dilokasi acara, namun oleh pihak keamanan, hanya dibolehkan di tempat yang sudah ditentukan tak jauh dari lokasi acara.

“Terima kasih kepada para aparat kepolisian atas pengertiannya memberikan kami ruang, walaupun agak jauh,” katanya.

Dalam aksi kemanusiaan tersebut, prinsip utamanya DKR menuntut agar Siswa miskin dapat sekolah.

“Ya kami tidak nuntut yang aneh aneh, hanya agar masyarakat miskin bisa segera sekolah,” tegas Roy Pangharapan.

Setelah selesai aksi, utusan Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah 2 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, segera menemui ketua DKR Kota Depok.

“Pak Cendra Kepala Subag TU KCD Wilayah 2, menemui saya, beliau siap mengakomodir apa yang menjadi tuntutan DKR kota Depok, yaitu siswa miskin harus sekolah,” imbuh Roy Pangharapan.

Setelah mendapatkan nomer hape dan menyampaikan kepada orang tua siswa KCD berkomitmen KCD memastikansekolah bagi siswa miskin. Setelah itu peserta demo segera membubarkan diri setelah rombongan mobil Ridwan Kamil lewat.

“Dari awal kami katakan,kami hanya ingin siswa miskin sekolah, setelah ada jaminan dari KCD, ya kami otomatis membubarkan diri, dan akan terus memantau tidak lanjutnya,” pungkas Roy Pangharapan. (*)